Menuju konten utama

Klaster Buka Puasa Bersama di Kota Yogya, 30 Orang Positif COVID-19

Sejumlah orang yang ikut buka puasa bersama mengalami tak enak badan lalu saling memijit dan kerokan.

Klaster Buka Puasa Bersama di Kota Yogya, 30 Orang Positif COVID-19
Ilustrasi Virus Corona. foto/Istockphoto

tirto.id - Sedikitnya 10 orang terkonfirmasi positif COVID-19 hasil tes polymerase chain reaction (PCR) dan 20 orang positif dari hasil tes cepat antigen dari acara buka bersama di Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta sekaligus Wakil Wali Kota Yogya Heroe Purwadi menerangkan klaster buka puasa bersama ini berawal dari salah seorang perempuan yang sakit pada 13 April 2021. Ia dinyatakan positif COVID-19 kemudian meninggal pada 28 April 2021.

"Ibu ini menularkan kepada suami dan anaknya," kata Heroe kepada wartawan, Senin (10/5/2021).

Selain keluarga inti, sejumlah tetangga yang masih saudara juga dinyatakan positif COVID-29.

Masing-masing hasil itu berasal dari 11 orang yang melakukan tes PCR dan 30 tes antigen. Kemudian ada tambahan 50 orang dari tes antigen tapi hasilnya belum diketahui.

Berdasarkan penelusuran, dalam rentang waktu sakit hingga warga tersebut meninggal, diketahui rumahnya sempat digunakan untuk buka puasa bersama dengan keluarga besar satu trah. Setelah itu, sejumlah orang yang ikut buka puasa bersama merasa tak enak badan lalu saling memijit dan kerokan.

Heroe mengatakan hal itu diduga menjadi pemicu penularan COVID-19 yang meluas. "Diawali dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang tidak dilakukan secara maksimal di wilayah tersebut. Bahkan sempat ada acara buka bersama keluarga besar tersebut," kata Heroe.

Selain itu, kawasan RT 56/RW 12 yang menjadi lokasi klaster juga padat penduduk sehingga disinyalir mempermudah penularan, ujar Heroe.

Satgas masih terus melakukan tracing terutama untuk mengetahui dari mana awal penularan, katanya. Selain itu, Satgas berupaya melakukan blocking agar penularannya tidak makin menyebar.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto