tirto.id - Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid membantah soal pernyataan Kementerian Pertanian (Kementan) soal stok beras nasional aman hingga lebaran. Sebab, kata dia, stok beras masih kurang di Pasar Induk Beras Cipinang.
"Itu beras dari seorang pengusaha, dari Palembang," kata Zulkifli dalam keterangan resmi yang diterima tirto, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Zulkifli mengatakan kunjungan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo telah dipersiapkan oleh seorang pengusaha untuk menunjukkan bahwa stok beras aman. Padahal, kata dia, faktanya stok beras nasional sedang seret.
"Saya harap menteri jangan membuat pencitraan di saat beras kurang," ungkapnya.
Seharusnya, kata Zulkifli, seorang pejabat mesti turun ke banyak lapangan mendengarkan dari para petani agar mengetahui fakta sesungguhnya. Di lapangan, kata Zulkifli, banyak petani gagal panen karena beberapa faktor.
"Petani di beberapa daerah gagal panen karena banjir," ujarnya.
Selain karena banjir, panen raya tahun ini juga berkurang. Menurut Zulkifli, stok beras nasional kurang karena panen tahun ini tidak maksimal lantaran efek dari kelangkaan pupuk.
"Kan kita tahu pupuk langka, harganya jadi tinggi juga. Petani kesusahan mendapatkan pupuk wong mahal," kata dia.
Karena berbagai faktor itu, kata Zulkifli, membuat kelangkaan beras. Terlebih harga beras saat ini berada di Rp11.700 per kilogram. Jauh di atas harga eceran tertinggi beras medium sebesar Rp9.450.
"Kalau enggak langka enggak mungkin segitu harganya. Itu kan logika ekonomi, logika pasar," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menjamin stok beras nasional aman hingga lebaran lantaran panen raya di mana-mana sedang berjalan. Kepastian itu disampaikan saat meninjau langsung Pasar Induk Cipinang hari ini.
"Semua menunjukkan oke. Artinya beras kita aman sampai Lebaran mendatang. Saat ini panen raya terus berlangsung di sejumlah sentra," ujarnya saat berkunjung ke gudang beras PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat