Menuju konten utama

KKHI Madinah: Jemaah Haji Lansia Waspadai Gangguan Ingatan

Hal ini bisa disebabkan jemaah lansia yang kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru seperti kamar hotel, teman sekamar serta kepadatan jalan di Saudi.

KKHI Madinah: Jemaah Haji Lansia Waspadai Gangguan Ingatan
Sejumlah jamaah calon haji tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/5/2023). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.

tirto.id - Koordinator Pelayanan Medis KKHI Madinah, Meilya Silva Lila menyampaikan jemaah haji lansia dalat berpotensi mengalami demensia dan gangguan ingatan saat melakukan ibadah di Tanah Suci.

Meilya menyatakan hal ini bisa disebabkan oleh jemaah lansia yang kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru seperti kamar hotel, teman sekamar serta kepadatan jalan di Arab Saudi.

“Dapat juga disebabkan karena kelelahan, kepanasan, dehidrasi, hipoksia, penyakit kronis dari tanah air, serta perubahan pola makan dan tidur,” tambah Meilya dihubungi reporter Tirto, Jumat (26/5/2023).

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa jemaah lansia terkadang mengalami linglung.

“Banyak lansia dengan inkontinensia urin, sehingga terkadang sengaja menahan minum agar tdk sering BAK. Namun berakibat dehidrasi, dehidrasi bisa memicu pasien menjadi linglung,” ujar Meilya.

Jemaah lansia, Meilya menjelaskan, sangat peka dengan perubahan metaboliknya. Jadi jika kondisi metaboliknya berubah, akan memengaruhi proses pengolahan impuls di otak dan bisa menimbulkan salah persepsi atau gangguan isi pikir.

Selain itu, dari segi kepribadian, lansia juga lebih kaku dalam kemampuan penyesuaian dan keterbukaan pikiran yang biasanya dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan dan lingkungan sosial, serta kebiasaan di Tanah Air.

“Jadi dapat memperlambat kemampuan adaptasi dan bahasa terhadap lingkungan baru,” sambung Meilya.

Ia berpesan agar para jemaah lansia mendapatkan pendampingan dan pemahaman lebih dari teman-teman satu kloter/kamarnya.

“Untuk pasien lansia yang memang sudah menderita gangguan ingatan atau demensia disarankan untuk ditemani oleh pendamping atau caregiver atau orang yg ditunjuk oleh karom atau teman-teman satu kloter,” saran Meilya.

Menurut Meilya, pendampingan yang adekuat dari teman-temannya di kloter serta dukungan dari keluarga di Tanah Air lewat pesan singkat misalnya, sangat penting untuk jemaah lansia.

“(Untuk jemaah lansia) Bawalah catatan-catatan tentang alamat, identitas dan meletakkan barang-barang di tempat yang tidak berubah-ubah,” tutup Meilya.

Baca juga artikel terkait HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri