Menuju konten utama

Kisruh Pasca Pilpres, Gambia Berlakukan Keadaan Darurat

Selepas kisruh pemilihan presiden, presiden petahana Gambia Yahya Jammeh menyatakan negara dalam keadaan darurat 90 hari ke depan karena ia menolak mundur pasca kekalahannya dalam pilpres Desember lalu.

Kisruh Pasca Pilpres, Gambia Berlakukan Keadaan Darurat
Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma terlihat tiba untuk mediasi internasional tentang konflik pemilihan Gambia di Banjul, Gambia, Selasa (13/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Afolabi Sotunde.

tirto.id - Selepas kisruh pemilihan presiden, presiden petahana Gambia Yahya Jammeh menyatakan negara dalam keadaan darurat 90 hari ke depan karena ia menolak mundur pasca kekalahannya dalam pilpres Desember lalu.

Melalui televisi, Presiden Jammeh menyatakan keadaan darurat selama 90-hari, yang akan diberlakukan segera. Saat memberikan pengumuman, Jammeh menuding pihak asing telah mencampuri "masalah dalam negeri Gambia", menyusul krisis terkait pemilihan.

Jammeh kalah dalam pemilihan presiden pada Desember dari tokoh bisnis Adama Barrow. Ia mengakui kekalahan tersebut pada hari berikutnya namun seminggu kemudian berubah sikap, seperti dilaporkan Antara.

Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) telah mendesak Jammeh, yang muncul menduduki kursi kekuasaan pada 1994, untuk menghormati hasil pemilihan serta menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih Adama Barrow.

Barrow saat ini berada di Senegal. Kelompok 15 negara itu meminta Barrow untuk tetap tinggal di Senegal sampai hari pelantikan, yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (18/1/2017).

Kelompok negara kawasan tersebut memperingatkan bahwa pihaknya kemungkinan akan mengerahkan kekuatan militer jika jalan diplomasi gagal menangani krisis di Gambia.

Anak Presiden Terpilih Gambia Tewas Digigit Anjing

Karena kisruh pemilihan presiden dan krisis yang melanda Gambia ini, Adama Barrow tak dapat menghadiri pemakaman anaknya, Habibu Barrow (8), yang meninggal dunia setelah digigit seekor anjing. Nyawa Habibu Barrow (8) tak bisa diselamatkan dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, pada Minggu (16/1/2017), di kota Manjai, tak jauh dari ibu kota, Banjul.

Barrow tidak bisa menghadiri pemakaman anaknya, karena terpaksa tetap tinggal di Senegal demi keselamatannya. Barrow memenangkan pemilihan presiden, namun sang petahana Yahya Jammeh telah meminta Mahkamah Agung Gambia untuk menghentikan pelantikan Barrow.

ECOWAS kini juga mempertimbangkan intervensi militer untuk memaksa Presiden Jammeh menyerahkan kekuasaan.

Ribuan orang sudah mengungsi meninggalkan Gambia, terutama ke Senegal. Kepada PBB mereka mengatakan terpaksa mengungsi karena Gambia sudah tak aman lagi.

Gambia merupakan sebuah negara di Afrika Barat beribukota di Banjul dengan luas wilayah 10.689 kilometer persegi, tak heran negara ini dijuluki negara terkecil di benua Afrika.

Baca juga artikel terkait KRISIS PEMILIHAN PRESIDEN GAMBIA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri