Menuju konten utama

Kimia Farma Jual Vaksin Gotong Royong Individu, Harganya Rp879 Ribu

Layanan Vaksinasi Gotong Royong Individu yang dilakukan Kimia Farma menggunakan vaksin Sinopharm dengan harga Rp439.570 per dosis.

Kimia Farma Jual Vaksin Gotong Royong Individu, Harganya Rp879 Ribu
Apotek kimia Farma Tebet Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020). tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - PT Kimia Farma Tbk menyiapkan pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu. Korporasi farmasi itu akan membuka klinik vaksinasi COVID-19 individu secara resmi pada Senin (12/9) lantaran terdapat permintaan masyarakat.

VGR Individu ini diklaim sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.

Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansyuri berujar VGR Individu dapat meningkatkan pembentukan kekebalan komunal sehingga pemulihan perekonomian nasional berjalan cepat.

"Kimia Farma berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional melalui VGR perusahaan maupun individu,” kata Pahala, Sabtu (10/7/2021).

Pada tahap awal, program ini terdapat di enam kota dengan delapan klinik Kimia Farma di Provinsi Jawa dan Bali. Nantinya Kimia Farma akan melebarkan jangkauannya termasuk ke pusat perbelanjaan di kota besar.

Pelaksanaan vaksinasi individu tersebut bakal dilakukan oleh cucu perusahaan PT Kimia Farma Tbk yaitu PT Kimia Farma Diagnostika, yang mengelola 422 klinik dan 73 laboratorium di Indonesia, serta memiliki dokter dan perawat.

“Selain Jakarta di dua klinik di Pulo Gadung dan Senen, mulai Senin depan, enam klinik lainnya, yaitu Kimia Farma Blok M (Jakarta), Kimia Farma Supratman (Bandung), Kimia Farma Citarum (Semarang), Kimia Farma Sukoharjo (Solo), Kimia Farma Sedati (Surabaya) dan Kimia Farma Batubulan (Bali), siap memberi pelayanan," kata Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra.

Total kapasitas vaksinasi individu dari delapan klinik ini yaitu 1.700 peserta per hari. Alur pendaftaran vaksinasi individu dapat dilakukan dengan tiga cara.

Pertama, melalui nomor telepon Kimia Farma di nomor 1-500-255. Kedua, melalui situs www.kimiafarmaapotek.co.id, kemudian akan diarahkan melalui koneksi nomor WhatsApp. Ketiga, melalui aplikasi Kimia Farma Mobile di ponsel, yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.

Kimia Farma Mobile dapat digunakan mulai Kamis (15/7) karena masih dalam proses penyempurnaan. Pendaftaran kepesertaan akan berisi penentuan tanggal, waktu dan lokasi vaksinasi.

Calon peserta dapat menentukan waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pelaksanaannya, pihak Kimia Farma akan menjalankan proses vaksinasi sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengemukakan vaksin yang digunakan dalam program yang diselenggarakan Kimia Farma yakni Sinopharm. Harga vaksin dosis lengkap Sinopharm berbayar untuk individu ditetapkan pemerintah Rp879.140 per orang.

"Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021," kata Siti Nadia melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (11/7/2021) dilansir dari Antara.

Keputusan Menteri Kesehatan tersebut berisi tentang sejumlah aturan terkait penetapan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin COVID-19 dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Sesuai dengan aturan tersebut, kata dia, harga vaksin per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910 sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.

"Untuk satu orang kan butuhnya dua dosis, jadi dikalikan dua menjadi totalnya Rp879.140," kata Siti Nadia.

Baca juga artikel terkait VAKSIN GOTONG ROYONG atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto