tirto.id - Vivo membekali fitur keamanan pengunci layar di V11 dan V11 Pro dalam berbagai metode, salah satunya Artificial Intelligence (AI) Face Access atau pemindai wajah cerdas. Lantas, apa keunggulan fitur ini di kedua perangkat tersebut?
Facial recognition umum diadopsi oleh sejumlah merek smartphone mulai kelas budget hingga mid-range. Vivo sendiri telah menggunakan teknologi Face Scanning atau Face Unlock, yang kemudian dinamakan Face Access sejak tahun 2017.
AI Face Access 3D
Teknologi tersebut kemudian dilengkapi dengan kemampuan AI dan sensor infrared (IR) agar semakin cerdas dan akurat untuk mengenali wajah pemilik smartphone, yang menggunakan teknik tiga dimensi (3D).
Menurut Jason Fanjaya selaku Product Manager PT Vivo Mobile Indonesia, AI Face Access bukan hanya untuk membuka pengunci layar pada Vivo V11 Pro namun juga dapat diaplikasikan untuk mengunci dan membuka beragam aplikasi.
"Tanpa harus melakukan kontak fisik dengan smartphone, jadi sangat fungsional sebagai fitur autentikasi yang cerdas dan aman," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Jumat (23/11/2018).
Berbeda dengan model pengaman layar smartphone seperti Pattern, PIN, atau alphanumeric password yang memerlukan kontak fisik, lanjut Jason, fitur AI Face Access mampu membuka layar hanya dalam waktu 0,1 detik.
"Meski kondisi di sekitar temaram, AI Face Access pada Vivo V11 Pro masih bisa mengenali wajah secara cepat karena bantuan sensor IR," tambahnya.
AI Face Access Lebih Aman dan Nyaman
Berbeda dengan model Face Unlock yang umumnya mengandalkan foto, AI Face Access menggunakan sensor IR yang menyinari wajah pengguna dan akan mengidentifikasi 1.024 titik unik di wajah, kemudian menciptakan model 3D dari wajah pengguna.
Fitur AI Face Access di Vivo V11 Pro juga tidak bisa diakali dengan menggunakan foto dari pengguna, karena foto merupakan bentuk 2D.
Dengan adanya sinar inframerah yang menyinari seluruh area wajah, menjadikan fitur AI Face Access tetap bisa bekerja normal meski dalam ruang gelap. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh fitur Face Unlock yang berbasis foto.
Penggunaan algoritma mesin pembelajaran berbasis AI ini digabungkan dengan prosesor yang lebih cepat dan membuat teknologi AI Face Access mampu mengatasi banyak kelemahan pada model pengenalan wajah 2D yang masih tradisional.
Kendati demikian, Jason menjelaskan bahwa kecepatan deteksi AI Face Access kadang berkurang jika wajah pengguna Vivo V11 Pro tersorot sinar secara langsung, saat berada pada pencahayaan yang terlalu terang, atau sebaliknya saat wajah membelakangi cahaya.
"Untuk menghindari AI Face Access kesulitan dalam mendeteksi wajah, maka pengguna sebaiknya melakukan registrasi wajah pertama kali pada kondisi cahaya yang terang," pungkasnya.