Menuju konten utama

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah: Saya Patuh pada Organisasi

"Saya patuh kepada keputusan organisasi, bukan orang-orangnya. Jadi keputusan organisasinya adalah menjaga jarak yang sama [dengan kedua paslon]," tegas Cak Nanto.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah: Saya Patuh pada Organisasi
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azar Simanjuntak berpidato pada saat pembukaan muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, Senin (26/11/2018). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto menegaskan saat ini organisasinya tetap tak menyatakan dukungan pada siapapun yang berkontestasi di pilpres 2019. Sikap organisasi jelas bahwa pilpres diserahkan pada kader tanpa paksaan apapun.

Hal ini disampaikan pria yang kerap disapa Cak Nanto kepada Tirto, Senin (3/11/2018). Menurutnya, sikap organisasi akan mengikuti aturan untuk menjaga netralitas. Siapapun yang meminta dukungan, Muhammadiyah tetap bergeming.

"Saya patuh kepada keputusan organisasi, bukan orang-orangnya. Jadi keputusan organisasinya adalah menjaga jarak yang sama [dengan kedua paslon]," tegas Cak Nanto.

Meski pimpinan dan para keturunan dari Nahdlatul Ulama Islam sudah mulai menyatakan dukungannya, Muhammadiyah merasa tidak perlu mengikuti. Hal ini diperlukan untuk menjaga marwah Muhammadiyah sebagai organisasi Islam.

"Secara kelembagaan tetap menjaga netralitasnya. Tapi tetap memberi kesempatan pada kadernya untuk melakukan pilihannya," ucapnya lagi.

Pemilihan Cak Nanto sempat diisukan oleh Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Dalam video yang beredar, dia menuding pemilihan itu sudah diatur agar dimenangkan Cak Nanto sejak awal.

"Diundang oleh Pak Haedar Nashir dan satunya Pak Abdul Mukti, 'Eh tolong kamu jangan maju, pilih saja Sunanto.' Menurut saya, ini adalah sebuah peristiwa yang luar biasa," ungkap Amien dalam video yang beredar di kalangan PP Muhammadiyah, Jumat (30/11/2018).

Selain daripada Cak Nanto, calon lainnya adalah Ahmad Fanani. Dia sedang ditetapkan menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi dana Kemah Pemuda Islam Indonesia.

"Ada pesanan kekuatan yang betul-betul berbahaya buat Islam lewat ketum dan Sekjen Muhammadiyah meminta kadernya itu suruh mundur," lanjut Amien.

Baca juga artikel terkait MUHAMMADIYAH atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani