Menuju konten utama

Ketua Prabowo Mania Tepis Adu Jotos dengan Politikus PDIP

Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer menyampaikan dirinya tidak adu jotos dengan politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus.

Ketua Prabowo Mania Tepis Adu Jotos dengan Politikus PDIP
Ketua Umum DPP Joman Immanuel Ebenezer bersama jajaran di Jakarta, Rabu (15/2/2023). tirto.id/Adrian Pratama Taher

tirto.id - Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer atau karib disapa Noel buka suara soal video viral di media sosial, yang memperlihatkan dirinya hampir adu jotos dengan politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus.

Hal itu terjadi, ketika Deddy dan Noel menjadi bintang tamu salah satu program Panggung Demokrasi Metro TV dengan tema yang diangkat perihal dinasti politik Jokowi, Senin (4/3/2024).

Keduanya, terlibat debat panas dengan suara meninggi yang berujung Noel menghampiri Deddy hingga nyaris adu jotos. Para kru Metro TV pun langsung melerai kedua politikus tersebut.

Terkait itu, Noel menepis bahwa dirinya dan Deddy adu jotos. Namun, dia mengakui kesan perdebatan panasnya dengan Deddy memang adu jotos.

"Enggak ada yang adu jotos. Siapa yang adu jotos. Kesannya," kata Noel saat dihubungi Tirto, Kamis (7/3/2024).

Noel mengatakan perdebatan panas itu bermula ketika Deddy mencoba mengorkestrasi pemerintahan Jokowi melakukan kecurangan. Noel mengaku langsung membantah pernyataan Deddy itu.

"Saya bantah itu, saya tanya kembali. Orkestrasi kecurangan ini tidak pantas yang disampaikan oleh orang yang culas. Host-nya tanya yang culas siapa, saya bilang tanya ke Deddy lah," ucap Noel.

Noel mengaku tak ada dendam pribadi dengan Deddy usai diskusi. Menurut Noel, perdebatan panas dalam diskusi bagian dari dinamika. Akan tetapi, Noel tak mempersoalkan jika publik memaknai lain persoalan perdebatan panas itu.

"Namanya diskusi. Kita, kan, enggak punya karakter itu. Biasa saja dinamika dalam sebuah diskusi. Publik meresponsnya dengan sudut pandangnya, biarkan saja. Baik-baik saja kok semua," tutur Noel.

Dihubungi terpisah, Deddy Sitorus mengatakan insiden hampir adu jotos itu bermula ketika Noel hendak mampir ke meja dirinya. Padahal, kata Deddy, dirinya sedang duduk diam. Ketika Noel hendak menghampiri, Deddy lantas maju menghadap.

"Iya dia (Noel) mendatangi mau memukul, kan. mendatangi meja, saya duduk. Ketika saya datang mau berhadapan dia mundur," kata Deddy saat dihubungi Tirto, Kamis (7/3/2024).

Deddy melihat Noel memiliki dendam pribadi dengan dirinya. Sebab, kata dia, Noel sangat jelas menyerang pribadinya.

"Saya melihat lebih ke dendam pribadi. Tiba-tiba soal hak angket, soal kecurangan pemilu. Tiba-tiba dia masuk ke urusan pribadi. Anda anggota DPR, saya gak terima dong. Saya jawab, Anda kalau kalah enggak usah usah songong. Terus dia melontarkan kata-kata tukang peras. Saya pasti balas," cerita Deddy menjelaskan insiden itu kembali.

Deddy mengatakan dirinya dan Noel tidak saling meminta maaf usai acara. Menurut Deddy, Noel langsung meninggalkan Metro TV selesainya acara.

"Engga (minta maaf). Saya enggak tahu diusir Metro TV, dia kabur. Enggak ada," tutur Deddy.

Dia mengatakan hingga kini dirinya tak mau berkomunikasi dengan Noel. Deddy mengatakan Noel telah merendahkan intelektualitas di depan publik atas aksinya itu.

"Ngapain juga saya komunikasi dengan orang yang merendahkan intelektualitas di depan publik. Dari awal kan dia berdebat dengan Ferry Amsari, kemudian dia bicara kecurangan, dia culas (Noel ngatain Deddy). Dia berdebat sama orang, tiba-tiba menyerang saya" tutur Deddy.

Pada video yang diunggah di akun TikTok, dikutip Tirto, Kamis hari ini, Noel dan Deddy saling adu argumen dengan nada meninggi. Noel juga sempat adu argumen dengan pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Ferry Amsari.

Deddy dalam debat itu bicara soal substansi. Menurut Deddy, jika ada yang bilang terdapat pembegalan MK yang berujung pada pemecatan Ketua MK sebagai substansi demokrasi, pasti tidak pernah baca buku.

"Bicara substansi demokrasi itu bicara proses. Kalau ada yang bilang ada pembegalan MK yang berujung pada pemecatan Ketua MK sebagai substansi demokrasi orang itu pasti enggak pernah baca buku, jelas Deddy.

"Lalu, kalau ada orang bilang bahwa bagi-bagi bansos dengan melanggar UU APBN, UU Keuangan Negara, pada saat anggota keluarganya ikut kontestasi pemilu bukan sebagai kejahatan demokrasi, orang itu tidak paham demokrasi. Cuma punya urat suara," imbuhnya.

Mendengar itu, Noel kemudian memotong pernyataan Deddy. " Jadi apa yang lu tau tentang demokrasi, kita debat dulu apa itu demokrasi. Yang mana yang lu pahamin," ungkap Noel dengan nada tinggi.

"Pembegalan MK. Ketua MK dipecat," jawab Deddy.

"Lu juga bukan ketua dewan yang memberikan susu jujur," ungkap Noel.

"Kenapa bawa-bawa urusan pribadi di sini," sanggah Deddy.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - News
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Dwi Ayuningtyas