tirto.id -
“Acara ini dihadiri oleh para mujahid dan mujahidah yang pernah ikut di tahun 2016 dan 2017,” kata dia di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Ia mengimbau kepada para peserta untuk datang ke reuni akbar berikutnya. “Kami buat reuni setiap tahun. Setuju?” tambah Yusuf. Sontak massa berteriak, “Setuju!”
Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar mengklaim, acara ini dihadiri lebih dari tujuh juta orang.
“Ada delapan juta orang yang ikut di acara ini,” ucap dia.
Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab juga melakukan siaran langsung atau live streaming dalam acara itu. Ia mengajak peserta aksi untuk memperjuangkan perubahan, terutama di Pilpres 2019.
"Tahun 2019 kita harus ganti Presiden! 2019 Ganti Presiden! 2019 Ganti Presiden!" kata Rizieq.
Ia mengingatkan penegak hukum agar berlaku adil dan mengadili penista agama, karena penistaan agama bukan keberagaman, kemajemukan dan melanggar aturan.
Rizieq yang saat ini tinggal di Mekkah, Arab Saudi, berpesan kepada peserta reuni untuk memilih capres dan cawapres hasil ijtimak ulama.
"Ayo kita pilih capres dan cawapres hasil ijtimak ulama. Siap pilih partai hasil ijtima ulama? Siap tenggelamkan partai penista agama? Siap tenggelamkan mereka? Takbir! Takbir! Takbir!"
Lebih lanjut, kata Rizieq, "kita jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita jaga negara, kita jaga Islam, kita hormati semua umat beragama dan tidak boleh mencaci-maki."
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo