Menuju konten utama

Ketua DPP Demokrat Bercerita Kali Terakhir Komunikasi Andi Arief

Kali terakhir berkomunikasi dengan Andi Arief pada Sabtu (2/3/2019) lalu hanya bertegur dan saling berkabar saja.

Ketua DPP Demokrat Bercerita Kali Terakhir Komunikasi Andi Arief
ANDI ARIEF. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

tirto.id - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengakui pada akhir pekan lalu masih berkomunikasi dengan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief.

Andi Arief dikabarkan ditangkap aparat kepolisian pada Minggu (3/3/2019), karena diduga penyalahgunaan narkotika.

"Aku terakhir kali, Sabtu masih komunikasi dengan AA. Saya pribadi sebelum pulang ke dapil, saya minggu terbang ke dapil ke Sidikalang, Sabtu masih komunikasi dengan Andi Arief. Dia baik-baik saja," ujar Jansen kepada reporter Tirto, Senin (4/3/2019).

Namun Jansen tak mengungkapkan detail percakapannya dengan Andi Arief. Ia mengaku hanya sekedar saling sapa saja seperti biasanya.

Jansen dan pengurus DPP Partai Demokrat lainnya juga mengaku terkejut saat mendengar kabar ini.

Namun, mereka belum bisa memberikan tanggapan resmi terkait peristiwa ini karena masih menunggu informasi resmi dari kepolisian.

"Kita tunggu resminya daru pihak kepolisian. Untuk ementara waktu saat ini kami menunggu konpers resmi dari kepolisian. Nanti selanjutnya pihak DPP akan secara resmi menanggapinya," jelas Jansen.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari mengakui, sepanjang hari ini nomor telepon Andi Arief tak bisa dihubungi. Ia menunggu kabar resmi dari polisi.

Sebelumnya, Polisi mengkonfirmasi penangkapan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief karena kepemilikan narkoba. Andi ditangkap di kamar nomor 1214 Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat.

Penangkapan ini dilakukan tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. "Ya, benar," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis, Senin (4/3/2019).

Belum diketahui barang bukti narkoba yang disita kepolisian dalam penangkapan tersebut. Dalam laporan kepolisian yang beredar, ia diduga usai menggunakan sabu sebelum penggerebekan berlangsung.

Sabu beserta bong diduga dibuang di kloset. Untuk mengambilnya, polisi meminta bantuan petugas hotel untuk mengambil bong di dalam kloset kamar mandi.

Baca juga artikel terkait NARKOBA atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Hukum
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali