tirto.id - Semakin dekatnya hari pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017, yakni pada 15 Februari mendatang, para pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur kian getol turun ke lapangan serta memenuhi berbagai undangan. Dari sejumlah agenda yang terjadwal, ada yang menarik dalam sepekan kemarin. Secara bergantian, ketiga paslon memenuhi undangan dari Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Dengan mengundang ketiga paslon, Habibie seakan tak ingin menunjukkan adanya indikasi mendukung salah satu pasangan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tirto, Habibie mengundang ketiga pasangan untuk datang ke kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan agar bisa secara langsung memberikan wejangan yang terkait pembangunan ibukota. Selain itu, ia dikatakan turut memanjatkan doa bagi pasangan manapun yang terpilih nantinya.
“Saya pikir Pak Habibie sebagai tokoh negara memberikan doa untuk semuanya, siapapun yang terpilih sebagai Gubernur DKI,” kata cagub Agus Harimurti Yudhoyono pada Minggu (29/1) kemarin di kediaman BJ Habibie.
Putra sulung Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tersebut merupakan calon gubernur terakhir yang memenuhi undangan BJ Habibie. Bersama calon wakil gubernur, Sylviana Murni, mereka bertemu dengan Habibie selama lebih kurang satu jam. Seperti disampaikan Agus lagi, Habibie berpesan kepada dirinya untuk menjaga persatuan di DKI Jakarta, mengingat belakangan ini terdapat sejumlah hal yang berpotensi mengganggu kemajemukan warga Jakarta.
Tak hanya itu, Habibie juga mengatakan kepada Agus untuk selalu membela kepentingan rakyat sesuai dengan komitmen mereka untuk berlaga di Pilkada DKI 2017.
“Beliau sudah benar-benar memiliki pengalaman luar biasa sehingga apa yang beliau sampaikan bukan hanya relevan dalam konteks pilkada tapi juga berlaku universal,” ujar suami dari Annisa Pohan tersebut.
Dari ketiga paslon, rupanya hanya Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang sowan kepada BJ Habibie sesaat setelah diselenggarakannya debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Jumat (27/1) malam lalu. Sementara itu untuk paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat dan Anies Rasyd Baswedan – Sandiaga Salahuddin Uno, masing-masingnya telah memenuhi undangan Habibie pada Rabu (25/1) dan Kamis (26/1).
Datang secara tidak bersamaan, Djarot baru hadir di kediaman Habibie, selang beberapa waktu setelah Ahok diterima sang tuan rumah di perpustakaan pribadinya pada Rabu (25/1) malam. Begitu agenda pertemuan itu selesai, informasi mengenai wejangan apa saja yang disampaikan Habibie lebih banyak disampaikan oleh Djarot. Sedangan Ahok sendiri lebih memilih irit berkomentar. “Beliau mengatakan (agar kami) belajar dari nasionalisme dan non-SARA dari Bung Karno dan bagaimana memimpin dengan santun seperti Soeharto,” ujar Ahok.
Djarot mengatakan Habibie memberikan banyak wejangan untuk menyinergikan tiga unsur utama, yakni budaya, agama, dan pengetahuan. “Itu harus disinergikan menjadi sinergi yang positif, kemudian itu bisa diaplikasikan untuk Jakarta,” kata Djarot pasca bertemu dengan Habibie.
“Tetapi, tadi (berbicara) tentang bagaimana kami menghadapi berbagai macam serangan fitnah, berita-berita yang nggak jelas asal-usulnya, dan ujaran-ujaran kebencian. Kami ya harus senyum dan beliau pesan betul jauhkan hal seperti ini dengan isu SARA,” tambah Djarot.
Sementara itu, paslon Anies dan Sandi dikabarkan mendapat banyak wejangan yang berkaitan dengan debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Di samping, persoalan lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terus diingatkan Habibie kepada mereka. Program One Kecamatan One Center Entrepreneurship (OK-OCE) pun sempat disinggung, dan dikatakan Sandi sangat sesuai dengan apa yang diharapkan Habibie.
“Jadi Pak Habibie menyampaikan pesannya pada kita karena Indonesia sedang menjadi perhatian dini, demokrasi kita di Jakarta juga tengah jadi perhatian, bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia, karena itu kita jaga sama-sama. Meningkatkan kualitas manusia adalah salah satu program prioritas kita,” kata Anies.
Pada dasarnya, ketiga paslon mendapatkan wejangan seputar pemerataan ekonomi dan kewajiban untuk menjaga kebhinekaan warga DKI Jakarta.
Penulis: Damianus Andreas