Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Keterisian Tempat Tidur Isolasi COVID-19 Naik, Satgas: Ini Alarm

Satgas catat ada kenaikan keterpakaian tempat tidur isolasi COVID-19 usai Idulfitri, terutama di 5 provinsi di Pulau Jawa.

Keterisian Tempat Tidur Isolasi COVID-19 Naik, Satgas: Ini Alarm
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat ada kenaikan keterpakaian tempat tidur isolasi COVID-19 setelah periode Idulfitri, terutama di 5 provinsi Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Baik secara nasional maupun di 5 provinsi ini keterpakaian tempat tidur isolasi mengalami peningkatan. Adapun peningkatannya menunjukkan variasi, namun semuanya menunjukkan tren peningkatan selama 5 sampai 6 hari terakhir," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dari Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Wiku mengatakan, data nasional mencatat keterisian tempat tidur per 26 Mei 2021 23.488 atau naik 14,2 persen dari tanggal 20 Mei yang mencapai 20.560. Peningkatan ini dikontribusikan 5 provinsi yang mengalami kenaikan antara 18-23 persen.

DKI Jakarta mengalami kenaikan 23,7% dari yang sebelumnya pada 21 mei sebesar 3.108 menjadi 3.846 tempat tidur isolasi terisi pada tanggal 26 Mei. Jawa Barat mengalami kenaikan 20,3% dari yang sebelumnya pada 20 Mei sebesar 3.003 menjadi 3.615 tempat tidur isolasi terisi pada tanggal 26 Mei. Jawa Tengah mengalami kenaikan 23,13% dari yang sebelumnya pada 20 Mei sebesar 2.567 menjadi 3.161 tempat tidur isolasi terisi pada tanggal 26 Mei.

Lalu, Banten mengalami kenaikan 21,2% dari yang sebelumnya pada 20 Mei sebesar 816 menjadi 959 tempat tidur isolasi terisi pada tanggal 26 Mei dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan 18,18% dari yang sebelumnya pada 21 Mei sebesar 495 menjadi 585 tempat tidur isolasi terisi pada 26 Mei.

Wiku menuturkan, kenaikan penggunaan tempat tidur COVID-19 dalam 6 hari terakhir menandakan penanganan COVID menengah dan berat bertambah. Ia menegaskan, situasi ini adalah alarm dalam penanganan COVID-19 menuju hal buruk.

"Ini adalah alarm keras untuk kita semua, terutama untuk provinsi-provinsi yg berada di Pulau Jawa. Data keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi ini melengkapi data-data yang telah saya sampaikan sebelumnya," kata Wiku.

"Bahwa meskipun data pada minggu kedua pasca libur Idulfitri belum sepenuhnya dapat kita lihat, namun baik dari kasus positif, kasus aktif, mobilitas penduduk kembali ke Jabodetabek maupun keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi sudah mulai menunjukkan tren kenaikan," kata Wiku.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz