Menuju konten utama

Ketahui Bahaya Cium Bayi Baru Lahir Bisa Tularkan Virus

Bahaya mencium bayi yang baru lahir bisa menyebabkan penularan virus tertentu.

Ketahui Bahaya Cium Bayi Baru Lahir Bisa Tularkan Virus
Ilustrasi bayi baru lahir. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ketika bayi lahir, perasaan bahagia tidak hanya dirasakan oleh kedua orangtua tetapi juga kerabat terdekat. Momen kelahiran si kecil selalu menjadi hal yang ingin dirayakan oleh seluruh anggota keluarga.

Ketika bertemu bayi, tidak sedikit orang dewasa yang ingin menyentuh bahkan menciumnya. Sebagian orang menganggapnya wajar karena hal ini dianggap menunjukkan rasa kasih sayang.

Tapi sayangnya, mencium bayi yang baru lahir bisa menyebabkan gangguan kesehatan fatal pada bayi.

Waspadai penularan virus tertentu

Sistem kekebalan tubuh pada bayi baru lahir belum cukup kuat untuk melawan virus. Ada banyak virus berbahaya yang dapat ditularkan melalui ciuman salah satunya virus herpes simpleks (HSV).

Menurut laporan dari Live Science, infeksi yang disebabkan virus herpes berkontribusi atas kematian 60 persen bayi.

Virus ini dapat menginfeksi otak yang mengarah pada sebuah kondisi yang disebut dengan herpes ensepalitis. Kondisi ini dapat menyebabkan kejang, disabilitas intelektual, hingga penurunan kemampuan penglihatan dan pendengaran.

Ada dua jenis virus herpes simpleks yakni herpes genital (HSV-2) yang ditularkan melalui hubungan seksual dan herpes neonatal (HSV-1) yang ditularkan melalui oral.

Ciuman dari orang yang terjangkit herpes neonatal bisa menyebabkan bayi tertular virus ini. Data dari WHO, selama 2010 hingga 2015 diperkirakan ada 14.000 kasus bayi terjangkit herpes neonatal.

Pada orang dewasa virus ini dapat menyebabkan bisul kelamin, sementara pada bayi dapat mengakibatkan luka dingin dan ruam.

“Dalam situasi spesifik orang yang terkena virus herpes simpleks atau HSV memiliki luka dingin di sekitar bibir mereka atau mulai memiliki gejalanya” kata Karin Nielsen, profesor klinis pediatri Fakultas Kedokteran David Geffen, UCLA.

“Ciuman dapat menularkan virus ke orang lain terutama pada bayi, yang lebih rentan karena mereka tidak memiliki kekebalan,” lanjutnya seperti yang dilansir dari Healthline.

Dalam kasus yang parah, virus herpes simpleks dapat menyebabkan bayi terkena meningitis. Meningitis sendiri merupakan peradangan pada meninges, yakni pelindung otak dan sumsung tulang belakang.

Data dari American Academy of Pediatrics, bayi di bawah usia 2 bulan berisiko lebih tinggi terserang meningitis.

Meningitis tidak hanya disebabkan oleh virus herpes saja, tetapi juga virus influenza, virus varicella-zoster (cacar air), dan virus campak. Virus-virus tersebut juga dapat tertular melalui ciuman.

Belum waktunya membangun kekebalan

Imunitas pada bayi akan berkembang seiring bertambahnya usia. Dalam empat minggu pertama bayi sangat rentan terinfeksi berbagai virus.

Orangtua mungkin bisa memastikan kondisi kesehatan dan kebersihan mereka sebelum mencium si kecil, tetapi bagaimana dengan orang lain? Ada kemungkinan orang terdekat memiliki virus tertentu yang bisa tertular dan menginfeksi bayi.

Memang virus berkontribusi untuk membangun imunitas tubuh, tetapi dengan catatan itu adalah virus tidak berbahaya seperti yang terkandung dalam vaksin. Tetapi dengan sengaja membiarkan bayi terpapar virus, apalagi di usianya yang masih sangat muda, bukanlah hal yang bijak.

“Masa bayi yang baru lahir bukanlah waktu untuk mencoba membangun kekebalan,” kata Dean Blumberg, ketua penyakit menular anak di Rumah Sakit Anak Universitas California.

“Ini masanya melindungi bayi yang baru lahir dari orang lain yang sakit. Ini adalah waktu untuk merangsang ikatan antara bayi dan orangtua,” lanjutnya seperti yang dikutip dari Healthline.

Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak bertemu terlalu banyak orang. Blumberg juga mengakui bahwa tentu sulit bagi orangtua membatasi jumlah pengunjung yang ingin melihat bayi.

Apalagi banyak budaya di mana keluarga sangat mengharapkan untuk bertemu si kecil secepatnya setelah dia hadir di dunia.

Jika seperti ini orangtua setidaknya perlu memastikan bahwa semua pengunjung dalam keadaan sehat dan bersih. Begitu pula dengan keluarga dan kerabat sebagai pengunjung harus memastikan bahwa kondisinya betul-betul sehat sebelum berdekatan apalagi mencium bayi.

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno