Menuju konten utama

Arti Tangis Bayi: Perbedaan Menangis Lapar, Sakit, Hingga Lelah

Mengenal jenis tangisan bayi baru lahir dan cara menanganinya.

Arti Tangis Bayi: Perbedaan Menangis Lapar, Sakit, Hingga Lelah
Ilustrasi bayi menangis. FOTO/REUTERS

tirto.id - Menangis merupakan cara yang dilakukan bayi untuk berkomunikasi, bagi para orang tua baru mungkin tangisan bayi akan terdengar sama pada awalnya, padahal cara bayi mengungkapkan sesuatu bisa dibedakan dari suara tangisannya.

Lalu bagaimana cara mengartikan bayi saat menangis? Agar tak salah paham, ada baiknya untuk memahami jenis tangisan bayi. Berikut ini jenis tangisan bayi dan cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan bayi yang baru lahir:

1. Menangis karena lapar

Laman AsianParent menyebutkan, alasan umum bayi menangis adalah karena lapar. Jenis tangisan ini biasanya berlangsung lebih lama, bayi akan menunjukkan dengan menghisap jari atau dotnya.

Cobalah untuk menggendongnya, kemudian segera susui sang bayi. Tetapi jika bayi sudah makan, kemungkinan bayi membutuhkan lebih banyak makan. Jenis tangisan ini akan berhenti setelah bayi disusui atau diberikan makan.

2. Menangis karena kelelahan

Terkadang bayi menangis ketika merasa sangat lelah. Jenis tangisan ini beresonansi, dan bayi juga akan kelihatan sangat gelisah. Saat menangis biasanya bayi akan menyertakan dengan menggosok mata atau menggerakkan tangan dan kaki.

Memainkan musik yang menenangkan dapat membantu bayi tenang. Selain itu, berada di dekat banyak orang bisa membuat bayi stres. Stimulasi berlebih dapat melelahkan bayi dengan sangat cepat. Pastikan tidak terlalu banyak anggota keluarga atau teman yang berkerumun di sekitar bayi.

3. Menangis karena memberi peringatan

Tangisan ini berarti bahwa bayi berkomunikasi dengan orang tuanya bahwa ia basah, merasa kedinginan atau kepanasan.

Jenis tangisan ini dimulai secara tiba-tiba dan kemudian meningkat bertahap. Sebaiknya periksa kondisi bayi, apakah dia merasa basah atau mengalami ketidaknyamanan lain, seperti pakaian yang terlalu ketat.

4. Menangis karena butuh kasih sayang

Bayi memerlukan banyak ikatan dengan orang tuanya, saat dibiarkan sendirian terkadang ia merasa kesepian sehingga menyebabkannya menangis.

Tangisan jenis ini umumnya berhenti setelah orang tua menghampiri atau menggendongnya. Ini juga dapat berarti jika bayi hanya perlu merasakan detak jantung dan napas ibu atau ayah.

Jangan mengkhawatirkan soal memanjakan bayi Anda dengan memberi terlalu banyak kasih sayang. Karena hal ini yang paling dibutuhkan bayi di tahun-tahun pertama kehidupannya.

5. Menangis karena kesakitan

Ketika seorang bayi menangis karena merasakan sakit, biasanya suara yang keluar merupakan suara paling keras yang dapat dia buat. Suara tangisan ini biasanya tiba-tiba dan terdengar sangat memekakkan telinga.

Sebaiknya periksa apakah bayi berada dalam posisi yang tidak nyaman, apakah lengan atau kakinya tersangkut di suatu tempat. Jika bayi masih tidak berhenti menangis, lepaskan pakaiannya dan periksa ketidaknyamanan lainnya.

6. Menangis karena bayi sakit

Orang tua biasanya akan langsung tahu jika bayinya sakit. Jenis tangisan ini akan jauh berbeda dari yang lainnya. Ini bisa menjadi tangisan yang jauh lebih lembut, disertai dengan sikap apatis atau kelelahan.

Jika bayi tidak makan sebanyak sebelumnya, mengalami diare atau muntah, orang tua harus segera menghubungi dokter anak.

Beberapa bayi menangis dapat terjadi pada jam-jam tertentu, seperti waktu malam hari.

Ini bisa berarti bahwa bayi membutuhkan lebih banyak makan atau mengalami kolik (kondisi yang membuat bayi terus-terusan menangis tanpa ada penyebabnya), sebaiknya segera bawa dan periksakan bayi ke dokter anak.

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH