tirto.id - Keputihan adalah keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim. Cairan atau lendir ini dikeluarkan secara alami oleh tubuh untuk menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta melindungi vagina dari infeksi.
Keputihan bisa terjadi pada perempuan dewasa, juga pada remaja perempuan. Menurut Kemenkes, pada banyak kasus, keputihan adalah hal yang normal dan secara fisiologis akan terjadi setiap bulan saat menjelang menstruasi, sesudah menstruasi dan ketika masa subur perempuan.
Namun, pada sebagian kasus, ada juga keputihan yang menjadi indikator dari hal-hal tidak normal yang sedang terjadi di dalam tubuh.
Ciri-ciri Keputihan Normal
Berikut adalah beberapa gejala atau ciri-ciri keputihan normal, seperti dilansir dari laman Kemenkes.
1. Keputihan normal berwarna jernih dan transparan, selain itu bentuknya bisa cair seperti air ataupun lengket.
2. Keputihan normal tidak berbau atau mengeluarkan bau menyengat.
3. Keputihan sangat dipengaruhi oleh sistem hormonal di dalam tubuh perempuan, sehingga banyak sedikitnya cairan atau lendir vagina yang keluar akan sangat bergantung pada siklus bulanan.
4. Ada beberapa faktor yang bisa membuat cairan atau lendir keputihan keluar lebih banyak, seperti hamil, menyusui, terangsang secara seksual, memakai pil KB, masa ovulasi, ataupun kondisi psikis seperti stres dan depresi.
Ciri-ciri Keputihan Abnormal
Keputihan abnormal bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri, virus, jamur atau parasit. Keputihan abnormal ini bisa menjadi tanda dari infeksi trikomoniasis yang biasanya menyebar melalui hubungan seksual.
Berikut adalah beberapa ciri keputihan abnormal:
1. Akan muncul rasa gatal di dalam vagina, termasuk di sekitar bibir vagina bagian luar.
2. Keluar cairan atau lendir berwarna kuning atau hijau.
3. Cairan atau lendir ini konsistensinya lebih kental.
4. Cairan atau lendir ini akan mengeluarkan bau tidak sedap atau bau menyengat.
Tips Mencegah Keputihan
Guna mencegah keputihan ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam keseharian. Berikut adalah caranya, seperti dilansir dari Family Doctor.
1. Setelah menggunakan toilet, selalu bersihkan dari depan ke belakang. Membersihkan dengan cara seperti ini dapat membantu mencegah masuknya bakteri dari area dubur ke dalam vagina Anda.
2. Di siang hari, pakailah celana dalam berbahan katun. Kapas memungkinkan area genital Anda untuk "bernapas". Sebaiknya, jangan memakai celana dalam saat Anda tidur.
3. Sebaiknya jangan mengenakan celana ketat, pantyhose, baju renang, celana pendek bersepeda, atau leotard dalam waktu lama.
4. Jika deterjen atau pelembut kain Anda dapat menyebabkan iritasi pada area genital Anda, segera ganti produk-produk pembersih itu dengan yang lebih cocok.
5. Lateks yang digunakan sebagai bahan utama kondom, serta diafragma dan gel pembunuh sperma yang digunakan untuk kontrasepsi, bagi beberapa perempuan dapat menyebabkan iritasi. Jika menurut Anda salah satu dari hal-hal ini menjadi masalah bagi Anda, bicarakan dengan dokter Anda tentang jenis kontrasepsi lainnya.
6. Hindari berendam di bak mandi air panas.
7. Mandilah setiap hari, kemudian jangan lupa untuk mengeringkan area genital Anda dengan kain lembut hingga benar-benar kering.
8. Jangan menyemprot area genital Anda.
9. Sebaiknya, jangan gunakan produk semprotan kebersihan perempuan, kertas toilet berwarna atau wangi, pembalut deodoran atau tampon, dan mandi busa.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari