Menuju konten utama

Ketahui 5 Tanda Anda Terlalu Banyak Mengonsumsi Karbohidrat

Konsumsi karbohidrat terlalu banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Ketahui 5 Tanda Anda Terlalu Banyak Mengonsumsi Karbohidrat
Ilustrasi karbohidrat. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sebagai satu dari tiga makronutrien, karbohidrat dapat ditemui hampir di setiap jenis makanan. Tubuh membutuhkan asupan karbohidrat untuk dapat bekerja dengan baik.

Namun, bagi orang-orang yang sedang dalam proses penurunan berat badan, karbohidrat seringkali dihindari.

Beberapa orang menganggap bahwa mengonsumsi karbohidrat sama halnya dengan mengonsumsi gula yang dapat meningkatkan kalori. Namun, menurut National Health Service (NHS), yang disebut karbohidrat bukan hanya gula, tetapi juga pati dan serat yang baik untuk tubuh.

Karbohidrat jenis gula (glukosa) berfungsi sebagai sumber energi tubuh. Karbohidrat yang mengandung gula ada pada biskuit, cokelat, yogurt rasa, sereal sarapan, dan minuman bersoda.

Karbohidrat pati memiliki fungsi yang sama dengan karbohidrat gula, tetapi dengan pelepasan energi yang lambat dan stabil sepanjang hari. Karbohidrat pati dikandung oleh makanan bertepung, seperti roti, nasi, kentang, dan mie.

Sementara karbohidrat jenis serat berfungsi untuk menjaga kesehatan usus, mengurangi risiko sembelit, dan beberapa bentuk serat terbukti mengurangi kadar kolesterol. Karbohidrat serat dapat ditemukan dalam buah, sayur, gandum utuh, dan kacang-kacangan.

Karbohidrat baik untuk dikonsumsi selama sesuai dengan kebutuhan tubuh. Menurut Mayo Clinic, karbohidrat sebaiknya dikonsumsi sebanyak 45 hingga 65 persen dari total kalori harian.

Jadi pada orang yang kebutuhan kalori hariannya adalah 2.000 kalori maka, 900 hingga 1.300 kalori harus berasal dari karbohidrat atau sekitar 225 dan 325 gram.

Konsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu seperti obesitas hingga peningkatan gula dalam darah.

Berikut ini beberapa tanda seseorang mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat.

1. Kenaikan berat badan

Konsumsi karbohidrat terlalu banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Hal ini karena kalori yang masuk ke tubuh melalui karbohidrat lebih banyak dari pada yang bisa dibakar oleh tubuh.

Selain itu, gula yang terkandung dalam karbohidrat dianggap sebagai peningkat kadar lemak visceral (lemak perut), lemak berbahaya yang dapat meningkatkan resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2.

2. Lemas dan cepat lelah

Karbohidrat sederhana, seperti yang ditemukan dalam permen, kue, biskuit, beberapa buah dan sayuran, dan minuman minuman manis menyebabkan lonjakan cepat dalam kadar gula darah. Dilansir dari Live Strong, lonjakan cepat gula darah sering kali mengakibatkan penurunan energi dalam satu atau dua jam.

"Jika Anda makan karbohidrat sederhana, pasangkan dengan makanan tinggi protein atau serat," kata Sharon Richter, ahli gizi bersertifikat seperti yang dikutip dari Live Strong.

Protein dan serat berfungsi untuk memperlambat pencernaan karbohidrat dan membatasi lonjakan kadar gula darah dalam tubuh.

3. Perut kembung

Asupan karbohidrat dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal. Laporan yang dibuat oleh National Digestive Diseases Information Clearinghouse (NIDDIC) menyebutkan bahwa saat tubuh mengolah karbohidrat menyebabkan gas lebih banyak daripada jenis makanan lainnya.

Gas di saluran pencernaan biasanya disebabkan oleh udara dari pemecahan makanan tertentu di usus besar oleh bakteri. Penumpukan gas ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut, sendawa, dan perut kembung.

4. Timbul jerawat

Konsumsi karbohidrat berlebih dikaitkan pada kemunculan jerawat, bahkan pada usia lebih dari 30 tahun.

Dilansir dari Antara hal ini karena karbohidrat gula memicu peningkatan produksi androgen yang menyebabkan kemunculan jerawat. Jerawat pertanda konsumsi karbohidrat berlebih biasanya muncul pada sepertiga bagian wajah di sepanjang mulut dan garis rahang.

5. Gigi berlubang

Karbohidrat terutama jenis pati dan gula memberi makan bakteri penyebab gigi berlubang yang hidup di mulut. Bakteri yang biasanya hidup di mulut mengubah pati dan gula menjadi asam lalu berkombinasi dengan air liur dan selanjutnya membentuk zat bernama plak yang menempel di gigi. Seiring waktu, asam yang dibuat oleh bakteri menggerogoti email gigi, menyebabkan gigi berlubang.

Baca juga artikel terkait KARBOHIDRAT atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari