tirto.id - Beras hitam merupakan salah satu jenis beras yang termasuk dalam spesies Oryza Sativa.
Dulunya, beras ini disebut juga sebagai beras terlarang atau forbiddenrice.
Alasannya karena beras hitam biasa dikonsumsi sebagai makanan sehat di daerah Cina. Hanya kalangan tertentu saja seperti kalangan bangsawan yang boleh mengonsumsinya, demikian seperti dikutip laman Dinas TPH Provinsi Lampung.
Beras hitam memiliki warna hitam keunguan yang khas, karenanya beras hitam juga disebut beras ungu. Warna tersebut diperoleh dari pigmen yang disebut antosianin, yang mengandung antioksidan kuat.
Saat ini, beras hitam dapat ditemukan di berbagai masakan di seluruh dunia. Beras hitam memiliki rasa yang ringan seperti kacang-kacangan, dengan tekstur kenyal dan banyak nutrisinya,
Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan
Beras hitam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, dilansir dari WebMD, beras hitam mampu meningkatkan berbagai kesehatan untuk tubuh kita, antara lain :
1. Untuk Kesehatan Mata
Selain mengandung antosianin pelindung, beras hitam juga memiliki lutein dan zeaxathin dalam jumlah tinggi, dua zat karotenoid tersebut dikenal sebagai pendukung kesehatan mata.
Selain itu, juga mengandung antioksidan yang membantu melindungi sel-sel di mata Anda dan mengurangi efek radiasi ultraviolet (UV).
2. Untuk Mengontrol Diabetes
Bera hitam mengandung flavonoid seperti anthocyanin untuk memengaruhi kadar gula darah.
Fitokimia memiliki pengaruh positif pada tubuh untuk meningkatkan sensitivitas insulin sehingga Anda dapat menggunakan glukosa dengan lebih baik.
Kandungan fitokimianya juga dapat membantu mengurangi pencernaan gula di usus kecil, dan menurunkan kadar gula dalam darah Anda.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Menurut situs Healthline, sebuah penelitian menuliskan tentang efek beras hitam pada kesehatan jantung. Kandungan antioksidannya telah terbukti membantu melindungi dari penyakit jantung.
4. Memiliki Sifat Antikanker
Anthocyanin dari beras hitam memiliki sifat antikanker yang kuat.
Selain itu, sebuah studi menyebutkan, tabung reaksi menemukan kandungan antosianin dari beras hitam mengurangi jumlah sel kanker payudara, serta memperlambat pertumbuhan dan kemampuanya untuk menyebar.
Beras hitam yang ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, juga menyimpan nutrisi dan kandungan gizi yang tinggi.
Menurut WebMD, beras hitam kaya akan asam amino, asam lemak, antioksidan, flavonoid, antosianin, dan senyawa fenolik lainnya.
Ada sekitar 18 asam amino dalam beras hitam dengan campuran jenis esensial dan non esensial.
Asam amino sangat penting untuk fungsi tubuh, mulai dari membantu memperbaiki kulit dan jaringan hingga meningkatkan tingkat energi dan pencernaan Anda.
Kandungan Nutrisi Beras Hitam
Berikut ini kandungan nutrisi yang terdapat pada Beras Hitam:
- Vitamin E
- Riboflavin (B2)
- Niacin (B3)
- Beta-carotene
- Lutein
- Zeaxanthin
- Calcium
- Chromium
- Phosphorus
- Iron
- Manganese
- Potassium
- Zinc
- Copper
- Magnesium
- Kalori: 173
- Protein: 5 gram
- lemak: 2 gram
- Karbohidrat: 38 gram
- Fiber: 3 gram
- Gula: 1 gram
- Kolesterol: 0 milligram
- Sodium: 4 milligram
Kemudian didihkan 1 cangkir beras dengan 2 ½ gelas air, tambahkan minyak zaitun atau mentega, lalu ½ sendok teh garam untuk menambahkan rasa (jika tidak suka lewatkan).
Selain itu, beras hitam juga bisa direbus dengan kaldu ayam, kaldu sayur atau bahkan air kelapa untuk rasa yang lebih manis.
Biarkan nasi mendidih dalam panci tertutup sampai sebagian besar air menyusut, lalu diaduk selama 20 menit.
Kemudian angkat dari kompor, diamkan selama 5 menit sampai air benar-benar menyusut atau terserap.
Tekstur nasi akan menghasilkan rasa renyah. Namun untuk nasi yang lebih lembut, masak hingga 10 menit lamanya, dan tambahkan dengan ¼ gelas air dan masak dengan api kecil.
Untuk mengolah nasi hitam ke dalam menu, mungkin Anda bisa mencoba resep mentimun Persia dan salad nasi hitam, dengan menambahkan lemon, daun bawang, dan kerumbar untuk mendapatkan nasi tekstur yang pedas.
Hidangan ini sangat cocok untuk cuaca panas dan dikonsumsi beramai-ramai bersama keluarga.
Penulis: Citra Sari
Editor: Dhita Koesno