Menuju konten utama

Kerusuhan Mako Brimob, Polisi Benarkan 1 Anggota Masih Disandera

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal membenarkan bahwa masih ada 1 anggota kepolisian yang disandera di Mako Brimob.

Kerusuhan Mako Brimob, Polisi Benarkan 1 Anggota Masih Disandera
Sejumlah personel terlihat masih berjaga setelah insiden baku tembak di Mako Brimob, Selasa (8/5/2018) malam. tirto.id/Andrian Pratama Taher

tirto.id - Enam orang meninggal dunia dalam kerusuhan di Mako Brimob, Selasa (8/5/2018) malam. Dari keenam orang tersebut, 5 diantaranya merupakan anggota kepolisian dan 1 lainnya adalah seorang napi teroris.

Selain korban tewas, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal membenarkan masih ada satu anggota yang menjadi sandera dalam kerusuhan tersebut.

"Satu rekan kami masih di dalam, masih disandera," kata Iqbal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, 5 anggota polisi yang tewas dalam insiden tersebut adalah Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadhli, Iptu Rospuji, Bripka Denny, Briptu Fandi serta Bripka Iwan Sarjana.

"Info terakhir anggota yg meninggal 5, terus anggota atas nama Iwan sarjana dinyatakan hidup, namun masih di tawan di blok c," kata salah satu sumber Tirto yang tidak mau menyebutkan namanya.

Selain itu, sumber Tirto juga membenarkan adanya narapidana yang meninggal. Narapidana yang meninggal adalah Benny Syamsu Tresni, salah satu teroris kelompok Pekanbaru.

"Dalam peristiwa ini ada 6 gugur. Rekan kami 5 gugur, saat ini sudah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan satu dari mereka terpaksa kita lakukan upaya kepolisian, karena melawan petugas dan mengambil senjata petugas," kata Iqbal di Kelapa Dua, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018).

Namun, Iqbal belum merinci nama-nama korban yang dimaksud, dan para korban tersebut sudah dibawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.

Hingga saat ini, kepolisian masih berusaha mengamankan situasi dan kondisi blok Rutan. Pihak Mabes pun berusaha melakukan lobi-lobi agar kepolisian tidak melakukan penindakan kepolisian sebagai pilihan terakhir.

"Mohon doa kepada masyarakat bahwa insiden ini dapat kami tanggulangi dengan baik, dan mohon doa juga agar rekan-rekan kami yang gugur diterima di sisi Allah SWT dan yang di dalam juga selamat," kata Iqbal.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono melalui keterangan tertulisnya mengatakan, kerusuhan di Mako Brimob yang terjadi sekitar pukul 20.20 WIB pada Selasa (8/5/2018) itu, berawal dari narapidana kejahatan terorisme yang menanyakan titipan makanan dari pihak keluarga ke petugas.

Argo menjelaskan, setelah salat magrib, salah seorang napi menanyakan titipan makanan keluarganya kepada petugas. Kala itu, makanan dipegang oleh anggota lain. Napi tersebut tidak terima, lantas menghasut rekan-rekannya yang lain untuk melakukan kerusuhan.

Pihak tim Mako Brimob berusaha mengamankan rutan. Akan tetapi, narapidana yang berhamburan menyerang para petugas.

"Napi tidak terima dan mengajak rekan-rekan napi lainnya untuk melakukan kerusuhan dari Blok C dan B, lalu napi membobol pintu dan dinding sel," kata Argo.

Situasi tersebut lalu berujung menjadi kericuhan. Keadaan kian tak terkontrol karena napi berontak dan melawan petugas. Napi bahkan sempat sampai di ruang pemeriksaan dan melukai beberapa anggota di Mako Brimob.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN MAKO BRIMOB atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yandri Daniel Damaledo