tirto.id - Harga minyak dunia melonjak lagi pada Senin (Selasa pagi WIB) di pasar yang bergejolak. Itu terjadi berkat meningkatnya harapan bahwa Inggris akan memilih untuk tetap di Uni Eropa minggu ini dan dolar AS yang lebih rendah.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli melonjak 1,39 dolar AS menjadi berakhir di 49,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan global untuk minyak mentah, menetap pada 50,65 dolar AS per barel, bertambah 1,48 dolar AS dari penutupan Jumat lalu.
"Pasar minyak telah menambah keuntungan Jumat pada penurunan peringkat lebih lanjut risiko bahwa Inggris akan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum pada Kamis (23/6)," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Sebuah referendum akan diadakan pada Kamis (23/6) untuk memutuskan apakah Inggris akan meninggalkan atau tetap di Uni Eropa.
Jajak pendapat baru-baru ini di Inggris menunjukkan kubu "tetap" mendapatkan penguatan terhadap pendukung "meninggalkan" Uni Eropa, menempatkan persaingan berimbang hanya tiga hari sebelum referendum.
Dalam reli kuat dibantu menurunnya ketakutan Brexit, pasar saham global melonjak lebih tinggi dan dolar AS melemah pada Senin. Kombinasi faktor-faktor tersebut membantu mendorong harga minyak mentah, sehingga para investor beralih kembali ke aset-aset berisiko, kata Evans.
Mata uang AS secara umum lebih lemah, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Berita tentang produksi minyak Norwegia lebih rendah juga membantu mendukung pasar yang diganggu oleh pasokan melimpah.
"Anda memiliki laporan pagi ini bahwa produksi Norwegia sedang bergerak turun sekitar 200.000 barel per hari pada Juni," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities USA. Demikian laporan AFP.