Menuju konten utama
Dampak Gempa Lombok:

Kepala Bappenas Sebut Pemulihan Ekonomi di NTB Butuh 6-12 Bulan

Perekonomian di NTB diprediksi akan melambat hingga beberapa bulan ke depan. Bappenas memprediksi proses pemulihan ekonomi NTB membutuhkan waktu 6-12 bulan.

Kepala Bappenas Sebut Pemulihan Ekonomi di NTB Butuh 6-12 Bulan
Warga korban gempa membangun rangka rumah hunian sementara mereka di Dusun Kekait, Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu (29/8/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

tirto.id - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan gempa Lombok berdampak pada memburuknya perekonomian di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Apabila berkaca pada bencana alam yang sempat menimpa Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang memprediksi pemulihan ekonomi di NTB memerlukan waktu selama 6-12 bulan.

Menurut dia, pemerintah pusat juga sudah memprediksi akan terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi NTB pada beberapa bulan ke depan.

“Perlambatan itu akan terjadi untuk tahun ini. Dengan demikian, terdapat potensi kenaikan inflasi, tingkat kemiskinan, dan pengangguran di NTB,” kata Bambang dalam jumpa pers di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta pada Jumat (31/8/2018).

Kendati demikian, Bambang tidak menyebutkan kisaran dari proyeksi pertumbuhan ekonomi maupun inflasi yang bakal terjadi di NTB. Ia menjelaskan perhitungan secara akurat masih terus dilakukan.

Namun pelambatan pertumbuhan ekonomi tidak kali ini saja dialami NTB. Bambang menyebutkan pertumbuhan ekonomi di NTB sudah melambat sebelum terjadi gempa karena ada penurunan pada sektor pertambangan.

“[Gempa] Ini membuat perkiraan pertumbuhan yang tadinya bisa positif, barangkali menjadi terkontraksi. [Mungkin] Jadi sekitar nol persen, karena tahun lalu saja tumbuhnya hanya sekitar 0,11 persen,” kata Bambang.

Bambang tidak menjelaskan secara rinci langkah strategis pemerintah dalam menjamin lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di NTB setelah bencana. Akan tetapi, ia menegaskan pemerintah akan berfokus pada pengembangan pariwisata di NTB.

“Untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengembangkan padat karya tunai dalam proses rekonstruksi dengan membangkitkan pariwisata,” ujar Bambang.

Bambang mengakui upaya untuk membangkitkan pariwisata NTB memang butuh waktu tidak sebentar. Akan tetapi, ia menilai pemulihan pariwisata dapat menjadi langkah tepat untuk mencegah angka pengangguran membengkak di NTB.

“Jadi selain rehabilitasi konstruksi, kita juga memerlukan [perbaikan] pada kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial di NTB,” ucap Bambang.

Baca juga artikel terkait GEMPA LOMBOK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom