tirto.id - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan gempa Lombok berdampak pada memburuknya perekonomian di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Apabila berkaca pada bencana alam yang sempat menimpa Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang memprediksi pemulihan ekonomi di NTB memerlukan waktu selama 6-12 bulan.
Menurut dia, pemerintah pusat juga sudah memprediksi akan terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi NTB pada beberapa bulan ke depan.
“Perlambatan itu akan terjadi untuk tahun ini. Dengan demikian, terdapat potensi kenaikan inflasi, tingkat kemiskinan, dan pengangguran di NTB,” kata Bambang dalam jumpa pers di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta pada Jumat (31/8/2018).
Kendati demikian, Bambang tidak menyebutkan kisaran dari proyeksi pertumbuhan ekonomi maupun inflasi yang bakal terjadi di NTB. Ia menjelaskan perhitungan secara akurat masih terus dilakukan.
Namun pelambatan pertumbuhan ekonomi tidak kali ini saja dialami NTB. Bambang menyebutkan pertumbuhan ekonomi di NTB sudah melambat sebelum terjadi gempa karena ada penurunan pada sektor pertambangan.
“[Gempa] Ini membuat perkiraan pertumbuhan yang tadinya bisa positif, barangkali menjadi terkontraksi. [Mungkin] Jadi sekitar nol persen, karena tahun lalu saja tumbuhnya hanya sekitar 0,11 persen,” kata Bambang.
Bambang tidak menjelaskan secara rinci langkah strategis pemerintah dalam menjamin lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di NTB setelah bencana. Akan tetapi, ia menegaskan pemerintah akan berfokus pada pengembangan pariwisata di NTB.
“Untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengembangkan padat karya tunai dalam proses rekonstruksi dengan membangkitkan pariwisata,” ujar Bambang.
Bambang mengakui upaya untuk membangkitkan pariwisata NTB memang butuh waktu tidak sebentar. Akan tetapi, ia menilai pemulihan pariwisata dapat menjadi langkah tepat untuk mencegah angka pengangguran membengkak di NTB.
“Jadi selain rehabilitasi konstruksi, kita juga memerlukan [perbaikan] pada kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial di NTB,” ucap Bambang.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom