tirto.id - Untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok atau sembako, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar. Anggaran itu disiapkan untuk melaksanakan operasi pasar murah pada bulan Ramadan 1444 Hijriyah.
"Kalau sudah lampu kuning tindakan kita operasi pasar, anggaran sekitar Rp10 miliar. Kita datangi di titik-titik yang ada kenaikan terlalu signifikan," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai melakukan sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (28/3/2023).
Emil bilang, berdasarkan hasil sidak di Pasar Kiaracondong, harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, cabai, sayuran mengalami kenaikan. Misalnya, cabe rawit harganya Rp60 ribu per kg.
"Kami monitor dan kesimpulannya 70 persen naik, beras naik, cabai naik, ikan naik, sayuran naik," kata Emil.
Namun, lanjut Emil, ada juga sejumlah kebutuhan pokok terpantau mengalami penurunan harga seperti daging ayam. Lalu harga minyak goreng stabil di angka Rp14.000 per liter.
"Ada juga yang turun seperti daging ayam dan beberapa produk lainnya. Yang bagus itu minyak goreng, Minyakita, saya cek stabil Rp14.000," ucapnya.
Emil menjelaskan, telah menyiapkan tiga langkah atau strategi untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri. Langkah pertama operasi pasaar.
Langkah kedua program pangan murah di luar pasar, seperti alun- alun, perkantoran, dan tempat keramaian lainnya.
Pada operasi pangan murah nanti, harga yang dijual akan jauh lebih murah ketimbang biasanya. Karena, bahan pangan tersebut di datangkan langsung dari petani tanpa melewati tengkulak.
Langkah ketiga yang di usung oleh Ridwan Kamil ialah, mensubsidi biaya transportasi apabila kenaikan harga disebabkan oleh proses distribusi yang biasanya mengalami berbagai masalah dan juga kendala dalam pengiriman.
"Kalau harga naik gara-gara transportasi, maka anggaran Pemprov, yaitu BTT sudah disiapkan untuk subsidi transportasinya guna menurunkan harga," pungkasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap sampai lebaran nanti warga tidak khawatir karena kenaikan harga terjadi sebuah hukum pasar di dalam suasana Bulan Suci Ramadhan. "Tapi kami memastikan suplai aman dulu, kalau pun naik masih wajar jadi tidak usah khawatir," tutupnya.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat