Menuju konten utama

Kenapa Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas Pertama Vaksinasi Covid-19?

Ada alasan penting kenapa para tenaga kesehatan perlu jadi prioritas pertama dalam daftar penerima vaksin Covid-19. 

Kenapa Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas Pertama Vaksinasi Covid-19?
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp.

tirto.id - Pemerintah Indonesia memulai program vaksinasi Covid-19 sejak bulan Januari 2021. Program ini direncanakan berlangsung hingga Maret 2022, dengan target peserta vaksinasi Covid-19 sebanyak 181,5 juta penduduk berusia di atas 18 tahun.

"Total, butuh waktu 15 bulan mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi," kata Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, dalam konferensi pers secara daring, pada Minggu (3/1/2021).

Dia menjelaskan, program vaksinasi akan terbagi dalam 2 periode, dengan 4 tahap. Pada periode 1 yang berjalan pada Januari-April 2021, vaksinasi corona dilaksanakan dengan prioritas di tahap pertama adalah 1,3 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi.

Menurut Siti Nadia Tarmidzi, vaksin sangat penting bagi para tenaga kesehatan bukan hanya untuk melindungi mereka secara individu, melainkan juga keluarganya, serta pasien yang dirawat.

Merujuk Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021, usai tenaga kesehatan menerima vaksin, prioritas penerima vaksinasi corona pada tahap kedua adalah 17,4 juta petugas publik di 34 provinsi, dan kelompok lansia (orang usia 60 tahun ke atas).

Petugas publik yang menjadi sasaran vaksinasi adalah: anggota TNI/Polri; aparat lembaga hukum; petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, PLN dan PDAM; serta petugas lain yang terlibat langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dua tahap vaksinasi lainnya berlangsung pada periode 2 yang direncanakan selama 11 bulan, atau selama April 2021 hingga Maret 2022. Pada tahap ketiga, sasaran vaksinasi ialah masyarakat yang dinilai rentan dari segi geospasial, sosial, dan ekonomi.

Kemudian, di tahap keempat, vaksinasi corona di Indonesia akan menyasar masyarakat dan pelaku perekonomian yang ditentukan dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Lantas, kenapa tenaga kesehatan perlu jadi prioritas pertama dalam program vaksinasi corona?

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr Reisa Brotoasmoro, hal itu sesuai dengan seruan World Health Organization (WHO) bahwa perlindungan kepada tenaga kesehatan adalah wajib dan harus dilakukan oleh seluruh negara di dunia.

Pemilihan tenaga kesehatan sebagai prioritas pertama sasaran vaksinasi Covid-19, kata Reisa, juga didasari alasan penting. Dia mencatat, ada lebih dari 500 tenaga kesehatan yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 selama 10 bulan masa pandemi. Maka itu, penularan Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan perlu segera ditekan.

"Hilangnya tenaga kesehatan ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem kesehatan dalam negeri terancam collapse (lumpuh)," ujar Reisa saat memberikan keterangan pers pada 4 Januari 2021.

"Padahal untuk melahirkan seorang tenaga kesehatan butuh 4-7 tahun. Sementara 100 ribu pasien Covid-19 [kasus aktif] sedang menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," tambah dia.

Di sisi lain, Reisa melanjutkan, kesediaan para tenaga kesehatan melindungi diri dengan mengikuti vaksinasi Covid-19 merupakan tanggung jawab profesional. Dengan mengikuti vaksinasi maka itu juga berarti tenaga kesehatan melindungi orang-orang di sekitarnya dari paparan Covid-19.

"Dan melindungi teman sejawat, pasien, bahkan keluarga kita adalah kewajiban moral," ujar Reisa.

Hingga awal Januari 2021, Indonesia sudah menerima kiriman sebanyak 3 juta dosis vaksin virus corona yang diproduksi oleh Sinovac. Selain membeli vaksin dari perusahaan farmasi asal Tiongkok itu, pemerintah Indonesia berencana memesan vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, vaksin Novavax, hingga vaksin Moderna dan vaksin Sinopharm.

Baca juga artikel terkait VAKSIN CORONA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH