tirto.id - Bagaimana umumnya kita memilih tempat liburan? Alasan cuaca? Nilai uang? Sepi karena minimnya wisatawan lain?
Memang ada berbagai faktor yang berperan menentukan lokasi berlibur. Akan tetapi, alasan yang paling penting bagi kaum milenial saat mempertimbangkan memilih tujuan wisata adalah dapat diposting ke dalam Instagram atau istilahnya, 'Instagrammable'.
Sebuah studi baru-baru ini telah mengungkapkan bahwa dua perlima atau sebanyak 40,1 persen kaum milenial memilih tempat wisata berdasarkan 'Instagrammability'-nya atau kemampuan seberapa layak lokasi wisata itu bila diunggah ke media sosial Instagram.
Tempat wisata itu bisa berupa pantai berwarna-warni dari Positano atau laut berwarna pirus di Maladewa. Semua itu hanya untuk mendapatkan sentuhan 'Like' yang berharga dari teman Instagram, yang nantinya dapat menambah jumlah 'Follower' atau pengikut, demikian yang dilansir dari The Independent.
Tentu saja, orang selalu ingin melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang indah. Namun, ada pandangan tertentu, seperti resor dan kolam renang tak terbatas yang lebih mungkin dapat meraup jumlah 'Like' lebih banyak dari orang-orang pada platform berbagi gambar favorit tersebut.
Survei perusahaan asuransi rumah Schofields Insurance menanyakan lebih dari 1.000 orang milenial di Inggris berusia antara 18 dan 33 tahun soal 'apa yang paling penting ketika memilih tujuan wisata'. Jawabannya, 'akan seberapa Instagrammable liburan' telah diidentifikasi sebagai motivasi nomor satu para milenial tersebut.
Dari hasil penelitian tersebut ditunjukkan pula bahwa betapa anak muda saat ini fokus dengan citra kehidupan mereka yang tampak di dunia maya.
Namun hal itu tidak perlu menjadi kabar yang putus asa mengingat fitur 'Filter' bahkan tidak bisa memoles kejelekan. Jika suatu tempat terlihat keren di Instagram, bisa jadi aslinya memang keren.
Tapi tentu saja, Instagram tidak pernah menunjukkan keseluruhan cerita. Bahkan jika seseorang mengunggah gambar pesta koktail mereka di pinggir laut, mereka kemudian bisa kembali ke realitas yang asramanya dipenuhi kecoa.
Mudah dibagikan lewat media sosial menjadi mata uang yang berharga dan cerdas. Hotel dan resor pun telah menyadari hal itu.
Bagi milenial, mendapat jepretan Instagram yang baik lebih penting daripada kesempatan untuk menyerap budaya lokal, bahkan biaya dan ketersediaan alkohol. Bisa stereotip orang Inggris di luar negeri menjadi berubah dari pemabuk ke Instagrammers?
"Saya tidak memiliki rasa malu untuk mengakui suka pergi ke tempat-tempat yang saya tahu akan terlihat baik di Instagram. Tapi itu bukan satu-satunya alasan untuk memilih lokasi itu," jelar Rebecca (25) kepada The Independent.
"Jika ada tempat yang indah, saya akan menghargai dan menikmati berada di sana sambil mengunggah foto ke Instagram. Itu sama-sama menang. Instagram adalah tempat yang bagus untuk menemukan inspirasi liburan juga. "
Hasil penelitan alasan kaum milenial memilih tujuan wisata, sesuai urutan popularitasnya adalah sebagai berikut.
1. Seberapa layak lokasi liburan diunggah ke Instagram (40,1 persen)
2. Biaya dan ketersediaan alkohol (24 persen)
3. Pengalaman pengembangan pribadi (22,6 persen)
4. Kesempatan untuk mencicipi masakan lokal (9,4 persen)
5. Peluang untuk tamasya (3,9 persen)
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari