tirto.id - Tidak ada pertandingan perebutan juara tiga di Piala Asia 2024. Seharusnya, Iran dan Korea Selatan bisa bertemu di pertandingan perebutan juara ketiga tersebut namun kini tidak akan terjadi lantaran format seperti itu telah dihapus oleh AFC.
Laga perebutan juara tiga biasa mempertemukan dua tim yang kalah di semifinal. Di Piala Asia 2024, Korsel kalah 0-2 dari Yordania sedangkan Iran digulung tuan rumah Qatar dengan skor 2-3.
Sejatinya AFC selaku induk sepakbola Asia sangat rajin memainkan pertandingan perebutan juara ketiga. Format itu dipakai sejak 1972 meski itu bukan pertama kalinya Piala Asia digelar.
Sebagai catatan, Piala Asia memang dimulai sejak 1956. Tapi di empat edisi perdana yakni tahun 1956, 1960, 1964, dan 1968 kompetisi digelar dengan format babak grup dan round robin alias semua negara bertemu karena pada waktu itu masih diikuti empat hingga lima negara.
Oleh karenanya di empat edisi awal itu pemilik juara ketiga adalah dia yang menempati posisi tiga di klasemen akhir kompetisi. Baru pada 1972 benar-benar diadakan pertandingan perebutan juara ketiga saat Thailand menang adu penalti melawan Republik Khmer (kini bernama Kamboja).
Tahun demi tahun, AFC rutin menggelar laga perebutan juara ketiga. Menariknya adalah Iran dan Korea Selatan, dua negara yang seharusnya bertemu di perebutan juara ketiga Piala Asia 2024, adalah mereka yang paling banyak meraih gelar juara ketiga dalam sejarah Piala Asia.
Iran meraihnya pada 1980, 1988, 1996, dan 2004. Sedangkan Korsel pada tahun 1964, 2000, 2007, dan 2011. Seharusnya, pertemuan mereka tahun ini bisa menahbiskan siapa yang pantas menjadi kolektor gelar juara ketiga terbanyak.
Sayangnya, AFC meniadakan format perebutan juara tiga sejak 2019 lalu. Keputusan itu diambil bersamaan dengan penambahan jumlah peserta Piala Asia dari 16 tim menjadi 24 tim. Pada Piala Asia 2019 itu juga untuk pertama kalinya AFC memakai teknologi VAR.
Dibandingkan dengan turnamen di benua lain, apa yang dilakukan AFC sama seperti UEFA. Piala Eropa atau EURO juga sudah lama tidak memakai format laga perebutan juara tiga. Bahkan UEFA menghapus laga tersebut sejak 1984.
Melansir informasi dari FourFourTwo, UEFA memutuskan hal tersebut karena alasan komersial. Tidak banyak penonton yang datang ke stadion untuk menyaksikan laga antara dua semifinalis yang menjadi pecundang. Sialnya, tidak banyak juga yang menyaksikan laga tersebut lewat televisi.
Berbeda dengan turnamen lain seperti Piala Dunia, Copa America, atau Piala Afrika. Ketiganya masih memainkan laga perebutan juara tiga. Termasuk di Piala Afrika 2024 yang digelar bersamaan dengan Piala Asia 2024 yang akan menggelar laga perebutan juara tiga antara Afrika Selatan vs DR Congo.
Apapun itu, AFC tentu punya kebijakan tersendiri terkait perubahan aturan itu. AFC sendiri hanya menutup laga perebutan juara tiga di Piala AFC level senior. Tapi tidak dengan Piala Asia U23 2024 yang digelar 15 April hingga 3 Mei nanti.
"Kompetisi adalah produk utama dari AFC dan saya senang hal itu berada di tangan yang tepat. Kami harus memasarkan produk kami dan menghasilkan pendapatan untuk mempertahankan sepakbola di seluruh penjuru Asia," kata Sheikh Salman bin Ibrahim Al-Khalifa selaku Presiden AFC pada 2014 lalu saat mengumumkan beberapa perubahan format Piala Asia, dilansir dari Reuters.
"Saya yakin perubahan yang terjadi akan memiliki dampak besar bagi sepakbola Asia dan menguntungkan negara anggota kami," lanjutnya.
Dari sudut pandang lain, tidak adanya pertandingan juara tiga di Piala Asia 2024 memberikan senyum bagi beberapa klub Eropa, terutama mereka yang memiliki pemain asal Korea Selatan dan Iran. Piala Asia memang terkadang membuat sebal klub-klub Eropa karena digelar ketika kompetisi di Eropa masih berlangsung.
Kini, Tottenham Hotspur sudah bisa mendapatkan Son Heung-min lagi. Wolverhampton juga menanti kehadiran Hwang Hee-chan. Demikian pula dengan Kim Min-jae yang sudah berlatih bersama Bayern Munchen.
Para pemain Iran yang bermain di Eropa juga kembali ke klub masing-masing. Alireza Jahanbakhsh kembali ke Feyenoord, Mehdi Taremi ke Porto, serta Sardar Azmoun yang kembali ke Roma dan coba mengejar ketertinggalan adaptasi bersama pelatih baru seperti Daniele De Rossi.
Daftar Negara Juara 3 Piala Asia
Berikut daftar negara yang pernah meraih juara ketiga Piala Asia:
1956: Hong Kong
1960: China Taipei
1964: Korea Selatan
1968: Israel
1972: Thailand
1976: China
1980: Iran
1984: Kuwait
1988: Iran
1992: China
1996: Iran
2000: Korea Selatan
2004: Iran
2007: Korea Selatan
2011: Korea Selatan
2015: Uni Emirat Arab
Penulis: Wan Faizal
Editor: Dipna Videlia Putsanra