Menuju konten utama
Info Kesehatan

Kenali Penyakit Kanker Vulva: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Kenali apa itu penyakit kanker vulva melalui gejala, penyebab, dan pengobatannya.

Kenali Penyakit Kanker Vulva: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
ilustrasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kanker vulva merupakan kanker langka yang terbentuk dari jaringan dan terjadi di area kulit alat kelamin wanita.

Vulva adalah bagian alat kelamin luar wanita meliputi area bibir dalam dan luar, klitoris, pembukaan vagina, mons púbis, pembukaan uretra, hingga perineum.

Gejala kanker vulva di antaranya gatal yang tidak kunjung hilang, pendarahan bukan menstruasi, perubahan warna dan penebalan kulit, hingga benjolan seperti kutil atau luka terbuka di vulva.

Dari berbagai kasus kanker vulva, setengahnya disebabkan human papilomavírus.

Setengah lainnya disebabkan kondisi kulit kronis. Kemudian, pengobatan penyakit ini dapat dilakukan melalui operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan terapi biologis.

Kanker vulva umumnya berupa benjolan atau luka yang kerap menimbulkan gatal pada vulva.

Kanker ini sering ditemukan di bibir bagian dalam dan luar vagina penderita, meskipun tidak menutup kemungkinan di lokasi vulva mana pun.

Kebanyakan kasus kanker vulva berkembang perlahan beberapa tahun. Kanker ini dapat ditemukan di semua jenjang usia wanita, namun paling sering didiagnosa pada orang dewasa lebih tua.

Gejala dan Penyebab Kanker Vulva

Kanker vulva umum ditemukan di masyarakat meliputi 2 jenis: karsinoma sel skuamosa vulva dan melanoma vulva.

Pertama, karsinoma sel skuamosa vulva berkembang dari sel-sel tipis dan datar yang melapisi vulva.

Jenis karsinoma sel skuamosa merupakan kanker vulva yang paling banyak ditemukan.

Kemudian, jenis kanker vulva kedua ialah melanoma, yang muncul dari sel penghasil pigmen di kulit vulva. Berikut ini beberapa gejala yang mungkin terjadi pada pengidap penyakit kanker vulva:

    • Terjadi perubahan pada warna kulit vulva yang lebih merah atau putih (pucat) dari biasanya.
    • Tumbuh benjolan seperti kutil atau bisul di vulva atau ruam atau luka lain yang tidak kunjung sembuh.
    • Area vulva merasakan gatal atau terbakar yang tidak kunjung hilang.
    • Terjadi pendarahan di daerah vulva, namun tidak berhubungan dengan menstruasi (haid).
    • Terjadi tekanan nyeri di daerah vulva.
    • Mengalami nyeri panggul ketika berhubungan seks atau kencing.
Dilansir laman My Cleveland Clinic, setengah dari kasus kanker vulva disebabkan human papilomavírus: infeksi menular seksual yang meningkatkan beberapa jenis kanker seperti kanker vulva dan kanker serviks.

Sementara itu, setengah sisa pengidap kanker vulva lainnya disebabkan kondisi kulit kronis (lichen sclerosus).

Kondisi kulit kronis menyebabkan kulit vulva tipis dan gatal, sehingga risiko terkena kanker vulva meningkat.

Situs Mayo Clinic menuliskan beberapa faktor risiko lain yang dapat menyebabkan terkena kanker vulva sebagai berikut:

    • Bertambah usia.
    • Merokok.
    • Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
    • Memiliki riwayat kondisi pra-kanker vulva.

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kanker Vulva

Cara mencegah terkena penyakit kanker vulva di antaranya memakai kondom setiap kali berhubungan seks dan melakukan vaksinasi HPV.

Sedangkan pengobatan kanker vulva dapat dilaksanakan melalui 4 cara: operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan terapi biologis.

Pihak kesehatan yang menangani pasien kanker vulva akan mempertimbangan cara pengobat melalui beberapa pertimbangan sebagai berikut:

    • Stadium kanker yang diderita.
    • Usia pasien dan kesehatan umum.
    • Kanker baru terdiagnosa atau kambuh kembali.

Infografik SC Kanker Vulva

Infografik SC Kanker Vulva. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno