tirto.id - Inkontinensia Urine (IU) bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit atau masalah kesehatan lainnya.
Inkontinensia urine adalah pengeluaran urine tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan sosial.
Biasanya inkontinensia urine terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia. Perempuan lebih sering mengalami inkontinensia urine dibanding pria.
Dilansir dari laman Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, penyebab dari inkotinensia urine sangat beragam. Berikut beragam penyebab inkontinensia urine:
- Kehamilan
- Terlalu sering melahirkan
- Kegemukan
- Masalah pada prostat
- Kelainan syaraf akibat stroke, penyakit Parkinson, atau Diabetes Melitus
- Kerusakan syaraf akibat kecelakaan atau operasi
- Infeksi dan atau batu di saluran kemih
- Obat-obatan, seperti diuretik dan obat penenang
- Kesulitan berjalan
- Depresi
Dalam buku berjudul “Panduan Tata Laksana Inkontinensia Urine Pada Dewasa” yang disusun oleh Perkumpulan Kontinensia Indonesia (Perkina), secara klinis IU dapat dibedakan menjadi akut dan persisten.
IU akut merupakan inkontinensia urine yang onsetnya tiba-tiba, biasanya berkaitan dengan penyakit akut atau masalah iatrogenis dan bersifat sementara sehingga dapat sembuh bila masalah penyakit atau obat-obatan telah diatasi.
Sedangkan IU persisten merupakan inkontinensia urin yang tidak terkait penyakit akut dan bersifat sementara.
Sementara itu, IU dapat dibagi menjadi lima (5) tipe. Berikut lima tipe tersebut:
- IU tekanan (stress urinary incontinence)
- IU desakan (urgency urinary incontinence)
- IU campuran (mixed urinary inconetinence)
- IU luapan (overflow urinary incontinence)
- IU terus menerus/kontinua (continuous urinary incontinence)
Terdapat beberapa cara mudah untuk mencegah atau mengatasi inkontinensia urine. Cara-cara tersebut seperti:
- Menurunkan berat badan bila kegemukan
- Jangan menahan kencing, buang air kecil secara teratur
- Olahraga teratur, terutama lakukan senam untuk menguatkan otot panggul
- Hindari kafein, minuman beralkohol, pemanis buatan, soda, dan rokok
Bila masih terus terjadi inkontinensia urine, maka hubungi dokter untuk dilakukan pengecekan dan mendapatkan obat rujukan dari dokter bila membutuhkan.
Penulis: Aditya Priyatna Darmawan
Editor: Dhita Koesno