tirto.id - Pernahkah Anda memperhatikan ada beberapa pecahan jaring laba-laba kecil yang aneh atau garis berlekuk dalam penglihatan Anda? Atau saat Anda menutup mata lalu garis-garis itu muncul berwarna transparan.
Fenomena dalam penglihatan seperti itu disebut dengan eye floaters dan sangat umum bagi kebanyakan orang karena perubahan vitreous, zat seperti gel yang membantu membentuk sebagian besar mata kita.
Seperti dilaporkan Mayoclinic,eye floaters adalah bintik-bintik dalam penglihatan kita yang melayang ketika kita menggerakkan mata dan tampak selalu melesat ketika kita mencoba melihatnya secara langsung.
Sebagian besar eye floaters disebabkan oleh perubahan terkait usia yang terjadi karena zat seperti jeli (cairan kaca) di dalam mata yang menjadi lebih cair. Serat mikroskopis di dalam vitreous cenderung menggumpal dan dapat memberikan bayangan kecil pada retina. Bayangan yang kita lihat itulah yang disebut floaters.
Fenomena ini kita biasanya bisa melihatnya jika kita sedang melihat dinding putih yang cerah atau melihat langit biru yang jernih. Karena floaters akan muncul jika banyak cahaya dan latar belakang biru jernih.
Presiden dari Australian College of Optometry Konrad Pesudovs mengatakan sebagian besar orang tidak benar-benar memperhatikan dan menyadari floaters. Tetapi jika floaters terjadi pada saat usia muda, Pesudovs mengatakan itu normal dan dokter mata biasa melihat orang yang mengalami floaters sepanjang waktu.
"Saya ingat pernah melihatnya sejak saya berusia 20 tahun, jadi tentu saja semua orang memilikinya. Itu hanya sesuatu yang terjadi dan orang-orang khawatir tentang itu," jelas Pseudovs seperti dilansir ABC News.
Pesudov mengatakan kita tidak perlu khawatir dengan itu. Melihat titik atau gumpalan di dalam mata itu merupakan hal yang biasa.
Selain berbentuk garis-garis, seiring bertambahnya usia, kita juga mungkin akan melihat floaters mirip cincin besar. "Ini dikenal sebagai detasemen vitreous posterior, yang terdengar serius tetapi cukup jinak, dan itu terjadi ketika gel terlepas dari retina," jelas Pesudov.
Hal ini terjadi pada usia 50 tahun tetapi kebanyakan orang tua tidak menyadarinya. Cincin yang cukup besar itu disebut cincin Weiss.
Semua orang memiliki floaters kecil, tetapi floaters juga bisa berbahaya jika sudah floaters baru bermunculan. Biasanya mereka muncul karena Kilatan cahaya yang dilihat oleh mata. Hal ini bisa menjadi pemicu kerusakan mata.
"Ada beberapa penyebab floater yang jarang terjadi, seperti peradangan pada mata atau pendarahan pada mata sehingga ketika hal-hal baru dan tiba-tiba terjadi, ada baiknya memeriksakan mata Anda," jelas Pesudov.
Peradangan di bagian belakang mata atau uveitis posterior adalah peradangan pada lapisan uvea di bagian belakang mata. Uveitis posterior dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit radang atau penyebab lainnya. Sementara mata berdarah dapat memiliki banyak penyebab, termasuk diabetes, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah dan cedera.
Jika floaters sudah membesar dan makin banyak sebaiknya periksalah ke dokter. "Floaters besar dapat dihancurkan dengan perawatan laser dan dokter mata benar-benar dapat menggunakan laser ini untuk mengobati floaters yang benar-benar bermasalah," kata Pesudovs.
Editor: Yulaika Ramadhani