tirto.id - Serangan jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Meskipun umumnya, serangan jantung terjadi pada mayoritas orang dengan riwayat penyakit jantung, hipertensi, kolesterol, hingga obesitas.
Kabar meninggalnya Ashraf Sinclair diketahui pertama kali dari percakapan Whatsapp yang beredar dan hal itu dibenarkan manajer BCL bernama Dodi.
"Iya (meninggal dunia). Serangan jantung," kata Dodi di Jakarta seperti dilansir Antara, Selasa (18/2/2020) pagi.
Serangan jantung umumnya memang terjadi secara tiba-tiba, meskipun bisa saja ada gejala yang muncul sebelumnya dan
gejala yang nampak mungkin berbeda bagi setiap orang.WebMD memaparkan beberapa kasus serangan jantung bisa terjadi dengan tidak adanya gejala. Terlebih, bagi setiap orang yang memiliki penyakit diabetes. Penyakit ini muncul secara perlahan dengan rasa ketidaknyamanan dan rasa sakit di dada dan dapat muncul bahkan ketika tidak melakukan apa-apa.
Keparahan yang terjadi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan riwayat kesehatan yang dimiliki. Gejala yang mungkin muncul adalah sebagai berikut:
· Ketidaknyamanan dada yang terasa seperti tekanan, kenyang, atau nyeri yang meremas yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau hilang dan kembali lagi.
· Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang melampaui dada Anda ke bagian lain dari tubuh bagian atas Anda, seperti satu atau kedua lengan, atau punggung, leher, perut, gigi, dan rahang Anda.
· Napas pendek yang tidak dapat dijelaskan, dengan atau tanpa ketidaknyamanan dada
Selain itu, gejala-gejala tersebut sering kali juga diikuti dengan keringat dingin, mual atau muntah, sakit kepala ringan, kecemasan, gangguan pencernaan, kelelahan yang tidak bisa dijelaskan.
Pada wanita terdapat kecenderungan untuk mengalami masalah tambahan pada bagian-bagian tertentu pada tubuh seperti pada leher, bahu, punggung bagian atas, atau sakit perut.
Penanganan serangan jantung
Serangan jantung umumnya menyebabkan nyeri dada selama lebih dari 15 menit. Meski faktanya, banyak orang yang tidak merasakan gejala sama sekali. Banyak orang yang mengalami serangan jantung memiliki tanda-tanda peringatan beberapa jam, hari atau minggu sebelumnya.
Untuk menanganinya, Mayo Clinic memberikan langkah-langkah pertama ketika ada orang di sekitar Anda atau Anda mengalami serangan jantung:
1. Hubungi emergency call atau rumah sakit terdekat
Jangan abaikan atau berusaha untuk tidak mengatasi gejala serangan jantung. Jika Anda tidak memiliki akses ke layanan medis darurat, minta tetangga atau teman mengantarkan Anda ke rumah sakit terdekat.
Berkendaralah hanya sebagai pilihan terakhir, dan sadari bahwa itu membuat Anda dan orang lain dalam bahaya ketika Anda mengemudi dalam keadaan seperti ini.
2. Mengunyah dan menelan aspirin, kecuali jika Anda alergi terhadap aspirin atau telah diberitahu oleh dokter Anda untuk tidak pernah menggunakan aspirin.
3. Ambil nitrogliserin, jika diresepkan.
Jika Anda merasa terkena serangan jantung dan dokter Anda sebelumnya telah meresepkan nitrogliserin untuk Anda, gunakan sesuai petunjuk. Jangan mengonsumsi nitrogliserin orang lain, karena itu bisa membuat Anda lebih berbahaya.
4. Mulailah CPR jika orang tersebut tidak sadar.
Jika Anda bersama orang yang tidak sadar, beri tahu petugas 118 atau spesialis medis darurat lainnya. Anda mungkin disarankan untuk memulai resusitasi kardiopulmoner (CPR).
Jika Anda belum menerima pelatihan CPR, dokter menyarankan untuk melakukan hanya kompresi dada (sekitar 100 hingga 120 kompresi per menit). Operator dapat menginstruksikan Anda dalam prosedur yang tepat sampai bantuan tiba.
Selain itu, WebMD juga memberikan tips bagi Anda untuk meminimalisir keparahan serangan jantung. Berikut adalah di antaranya:
Pertama, pahami daftar gejala serangan jantung dan tanda-tanda peringatan.
Kedua, Ingatlah bahwa Anda perlu menelepon emergency call atau rumah sakit terdekat dalam waktu 5 menit sejak merasakan gejala.
Ketiga, bicaralah dengan keluarga dan teman tentang tanda-tanda peringatan dan pentingnya menelepon rumah sakit dengan segera.
Keempat, ketahui faktor risiko dan lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk menguranginya potensi serangan jantung.
Kelima, buat rencana penyelamatan serangan jantung yang mencakup informasi tentang obat-obatan yang Anda gunakan, alergi, nomor dokter, dan orang-orang untuk dihubungi jika Anda pergi ke rumah sakit. Simpan informasi ini di dompet Anda.
Terakhir, atur agar ada orang yang bisa dihubungi jika keadaan darurat terjadi pada Anda.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari