Menuju konten utama

Kementerian BUMN Pastikan Harga Premium Tak Naik

“Kami juga baru tahu tadi setelah Pak Jonan menyampaikan pengumuman," kata Fajar Harry Sampurno

Kementerian BUMN Pastikan Harga Premium Tak Naik
Ilustrasi SPBU. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Pemerintah resmi membatalkan rencana kenaikan harga Premium. Pembatalan tersebut dilakukan hanya berselang sekitar satu jam setelah Menteri ESDM Ignasius Jonan mengumumkan kenaikan harga Premium menjadi Rp7.000 per liter di wilayah Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) dan Rp6.900,00 per liter untuk di luar Jamali.

Kepastian ihwal pembatalan rencana tersebut diumumkan langsung oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno. Fajar sendiri mengaku ditugaskan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyampaikan kabar tersebut.

“Kami juga baru tahu tadi setelah Pak Jonan menyampaikan pengumuman. Kemudian Bu Menteri mengkroscek dengan Pertamina dan menyampaikan bahwa tidak siap untuk melakukan dua kali kenaikan dalam satu hari,” jelas Fajar di Nusa Dua, Bali pada Rabu (10/10/2018) malam.

Hari ini, Pertamina juga menaikkan harga BBM jenis Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar non-PSO. Menurut Kementerian BUMN, Pertamina perlu melakukan sosialisasi dan memastikan kesiapan terkait hal teknis sebelum menaikkan harga Premium.

Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2018, Fajar menyebutkan kenaikan harga Premium memang tidak bisa dilakukan secara serta merta. Sehingga perlu adanya rapat koordinasi terlebih dahulu di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Saat disinggung mengenai adanya koordinasi antar kementerian/lembaga, Fajar tidak secara gamblang membenarkan. Ia hanya mengatakan bahwa Pertamina selaku penyalur BBM butuh waktu untuk menaikkan harga BBM jenis Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar non-PSO terlebih dahulu.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA BBM atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora