tirto.id - Kementerian Sosial meminta relawan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) yang ada di Provinsi Lampung wajib membantu tim lainnya di lapangan untuk evakuasi, baik di lokasi bencana maupun di lokasi pengungsian.
Jumlah relawan Tagana di Lampung hingga saat ini mencapai 508 personel dan hampir 50 persennya sudah diterjunkan ke lokasi di Kalianda, Lampung Selatan.
"Jadi semua kabupaten/kota yang memiliki relawan Tagana bisa turun langsung untuk membantu evakuasi korban, mencari korban yang hilang dan membuka dapur umum," kata Margowiyono, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Minggu (30/12/2018).
Sementara itu, Margowiyono juga berharap dapur umum yang ada saat ini dapat memenuhi kebutuhan pengungsi korban serta warga terdampak tsunami.
Hal tersebut dikatakan Margowiyono saat meninjau kondisi pengungsi yang berada di Kantor Gubernur Lampung, Minggu (30/12/2018).
Menurut Margowiyono, dirinya ingin memastikan langsung apakah para pengungsi yang saat ini berada di Kantor Gubernur Lampung maupun di Kabupaten Lampung Selatan sudah benar-benar mendapatkan makanan yang dibutuhkan.
"Saya ingin memastikan pelayanan dan kesiapan dapur umum untuk para pengungsi yang ada di Kantor Gubernur Lampung," kata Margowiyono saat meninjau kondisi pengungsi di Kantor Gubernur Lampung, Minggu.
Margowiyono menambahkan, saat ini terdapat enam dapur umum untuk para pengungsi yang dibagi menjadi dua wilayah, yakni Kantor Gubernur Lampung dan Kalianda Lampung Selatan.
"Para pengungsi harus bisa mendapatkan semua makanan yang ada di Posko. Pokoknya semua makanan kalau bisa dihabiskan, karena ini semua sudah amanah yang diberikan kepada Posko ini," katanya.
Ia juga menjelaskan, setiap korban yang meninggal dunia akan mendapatkan bantuan berupa uang tunai dari Kementerian Sosial yang akan langsung diserahkan kepada keluarga korban atau ahli waris.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Nur Hidayah Perwitasari