Menuju konten utama

Kemenkeu Jawab Kritik Gerindra Soal Pertumbuhan Ekonomi Jokowi

Politikus Gerindra mengkritik janji Jokowi yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada awal masa kepemimpinannya.

Kemenkeu Jawab Kritik Gerindra Soal Pertumbuhan Ekonomi Jokowi
Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Kementerian Keuangan angkat bicara mengenai kritik yang dilontarkan Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Ramson Siagian mengenai janji Presiden Joko Widodo yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada awal masa kepemimpinannya di tahun 2014.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Adrianto mengatakan, janji Jokowi saat itu mengacu pada kondisi perekonomian di tahun 2014 yang dinilainya memang sedang dalam keadaan stabil.

“Kondisi ekonomi pada 2012-2014 itu sangat berbeda. Saat itu [kondisi] perekonomian lagi bagus-bagusnya,” kata Adrianto di kawasan Menteng, Jakarta pada Rabu (29/8/2018).

Adrianto menilai, janji pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen itu adalah aspirasi yang bisa terealisasi apabila kondisi perekonomian global terus membaik. “Tapi kalau perekonomian globalnya belum membaik dan seperti sekarang mungkin tetap sulit juga,” ujar Adrianto.

Menurut dia, ada berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, di antaranya seperti gejolak perekonomian global maupun kebijakan yang diterapkan di negara lain.

Oleh karena itu, Adrianto menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen yang dipatok dalam RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2019 sudah cukup realistis.

Adrianto mengklaim, pertumbuhan ekonomi yang berkisar 5 persen saat ini, lebih baik dibandingkan negara berkembang lain seperti Meksiko dan Turki. Bahkan Adrianto menyebutkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi yang ada sekarang, angka kemiskinan bisa turun sampai di angka 9,82 persen.

“Selain itu, angka pengangguran juga turun. Jadi yang dikejar itu adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Tidak hanya tumbuh tinggi namun juga berkualitas,” ungkap Adrianto.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas itu ditunjukkan dengan pertumbuhan yang inklusif serta mampu menciptakan lapangan kerja. Saat ini, kata dia, pemerintah juga sedang menggenjot realisasi investasi asing sehingga jumlah lapangan kerja semakin luas dan semakin banyak masyarakat yang masuk ke dalam sistem perekonomian.

Kritik mengenai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak sampai 7 persen itu sempat diutarakan sejumlah anggota DPR RI dalam Sidang Paripurna kemarin (28/8/2018). Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Ramson Siagian misalnya, menyinggung janji pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen yang sempat disampaikan Jokowi dalam kampanyenya.

“Padahal harusnya bisa lebih tinggi karena untuk kemakmuran rakyat serta memberikan semangat, seperti saat janji kampanye Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014, untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen,” ujar Ramson.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto