Menuju konten utama

Kemenkes Duga 4 Balita dari 6 Warga Baduy Meninggal karena Campak

Sedangkan untuk dua orang dewasa lainnya dari enam warga suku Baduy yang meninggal secara misterius tersebut, Kemenkes belum memiliki dugaan penyebabnya

Kemenkes Duga 4 Balita dari 6 Warga Baduy Meninggal karena Campak
Warga Suku Baduy antre saat pendaftaran perekaman KTP Elektronik dan Kartu Keluarga di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Senin (1/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menduga bahwa empat anak di bawah lima tahun (balita) dari enam warga suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meninggal dunia secara misterius adalah karena campak.

“Dugaan bisa karena campak, karena status imunisasi juga belum lengkap. Yang balita ya, karena kan hanya empat balita,” tutur Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Tirto, Senin (19/9/2022).

Dia melanjutkan, sedangkan untuk dua orang dewasa lainnya dari enam warga suku Baduy yang meninggal secara misterius tersebut, Kemenkes belum memiliki dugaan penyebabnya. Nadia menerangkan bahwa gejala yang dialami oleh enam warga itu sebelum mereka meninggal dunia yaitu sempat mengalami batuk, pilek, dan diare.

Kemudian terkait bagaimana hasil pemeriksaan soal enam warga suku Baduy yang meninggal secara misterius itu, Nadia mengatakan bahwa sampai hari ini, Senin (19/9/2022) Kemenkes masih dalam proses.

“Hasil labnya kemarin masih dalam proses, ada kecurigaan terutama pada anak anak. Tapi kita tunggu hasilnya ya,” ujar dia.

Nadia menjelaskan bahwa terdapat beberapa serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan spesimen yang telah dibawa laboratorium (lab) Kemenkes. Lalu, dia mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melengkapi imunisasi, serta jika ada gejala sakit segera mendapatkan pengobatan ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

Baca juga artikel terkait BADUY atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri