tirto.id - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti, mengaku telah berkoordinasi dengan Basarnas, Airnav, Pangkalan Udara (Lanud) Yohanis Kapiyau serta operator penerbangan untuk mencari titik lokasi keberadaan dari pesawat twin otter yang jatuh di Papua, Rabu (18/9/2019).
Ia mengatakan, sudah memerintahkan Kepala Kantor Otoritas Udara Wilayah X untuk aktif memonitor perkembangan lebih lanjut.
“Kami berharap pesawat yang mengalami lost contact segera dapat ditemukan dan mengimbau kepada para maskapai penerbangan khususnya yang beroperasi di daerah Papua untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (18/9/2019).
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebelumnya menyampaikan soal adanya lost contact pesawat DHC6 REG PK-CDC Flight milik PT Carpediem Aviasi Mandiri yang berangkat dari Bandar Udara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Ilaga hari ini (9/18/2019).
Berangkat pukul 10.39 WIT, pesawat seharusnya sampai pukul 11.29 WIT di Ilaga. Tapi pesawat penerbangan perintis untuk pedalaman Papua, Rimbun Air, milik PT Carpediem Aviasi Mandiri dengan tipe Twin Otter DHC6-400 dilaporkan itu hilang kontak.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan Mimika mengatakan telah menerima laporan mengenai peristiwa tersebut. Pesawat yang hilang kontak tersebut dikabarkan tengah membawa sembako.
"Ya infonya seperti itu, harusnya mendarat pukul 11.29 WIT tapi sampai detik ini pukul 13.21 WIT belum juga mendarat," kata Yan Purba.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana