tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia mendorong sekolah-sekolah swasta untuk lebih inovatif lagi, berupaya mencari keunggulan sendiri dibandingkan dengan sekolah lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi yang mengatakan sekolah swasta setidaknya bisa mengarahkan murid-muridnya dalam proses pendidikan karakter.
Sebab, pendidikan karakter, katanya, bisa menjadi keunggulan tersendiri yang dapat menjadi daya tarik orang tua siswa yang hendak menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
"Sekolah swasta harus berbenah. Belajarlah dari sekolah-sekolah swasta yang bagus, kita harus menghargai sekolah-sekolah swasta favorit tersebut, dan belajarlah dari mereka," ujarnya melalui pesan tertulis yang diterima Tirto, Jumat (22/2/2019).
Selain itu, Didik Suhardi melihat dalam menghadapi persaingan industri zaman terkini. Beberapa jurusan di SMK dinilai kurang menjawab kebutuhan lapangan kerja. Ia memberikan contoh seperti jurusan bisnis dan administrasi yang menghasilkan lulusan banyak namun tak sebanding dengan yang diserap dunia kerja.
"Misalnya lulusan bisnis dan administrasi. Tiap tahun lulusan jurusan ini lebih dari 120 ribu, sedangkan yang terserap dunia kerja hanya antara 12 hingga 13 ribu," tuturnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, perlu ada perubahan paradigma dalam membuka jurusan baru di SMK yang lebih cocok dengan kebutuhan zaman dan memiliki peluang kerja besar.
"Misalnya jurusan pengelasan atau welding, terutama sea welding atau underwater welding, itu pekerjaan yang sangat spesial, sangat dibutuhkan namun jumlah lulusan jurusan ini sangat sedikit," tandasnya.
Hal tersebut sejalan dengan misi pemerintah untuk mengembangkan SMK dalam bidang industri kreatif, ketahanan pangan, kemaritiman, dan pariwisata.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri