tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengharapkan impor daging sapi pada April sudah mulai dilakukan untuk memenuhi pasokan kebutuhan menjelang Ramadan. Namun, angka kebutuhan impor daging belum dipastikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yang memegang rekomendasi.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan menyebutkan kebutuhan daging sapi dalam negeri sekitar 660 ribu ton per tahun atau rata-rata per bulannya 55 ribu ton.
"Jadi saya enggak hafal tuh pasokan dalam negeri berapa. Kalau enggak salah seinget kami minus 233 ribu ya, kurang lebih," ujar Oke di Jakarta Pusat pada Kamis (22/3/2018).
Pemerintah membuka kemungkinan impor datang dari Brazil. Namun, Kemendag masih menunggu Kementan untuk melakukan survei kelayakan dan ketersediaan daging sapi di Brazil.
"Tanya dulu ke Kementan, timnya kapan berangkat? Baru berangkat aja susah, iya enggak? Itu yang harus kami kejar. Segera berangkatkan tim Kementan supaya begitu April sudah bisa berangkat [daging impornya]," katanya menerangkan.
Selama ini, kebutuhan daging sapi dalam negeri memang dipasok dari impor sekitar 35-40 persen dari kebutuhan tahunan.
Pada Rabu (21/3/2018) malam sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah tengah menjajaki peluang impor daging sapi dari Brazil selain dari Australia. Dengan langkah ini, pemerintah ingin negara asal impor daging sapi bisa lebih beragam.
Darmin mengatakan rencananya tim dari Kementan akan terbang ke Brazil untuk mengecek zona yang bebas penyakit kuku dan mulut. Sapi yang diimpor tetap berupa sapi bakalan, sesuai dengan kewajiban yang tertera di Undang-Undang No. 41 Tahun 2014.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yuliana Ratnasari