tirto.id - Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia di 2021 bisa mencapai 6,3 persen. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan akan menggenjot ekspor pada empat komoditas untuk mencapai target tersebut, terutama ke negara-negara tujuan baru.
Komoditas pertama adalah otomotif yang akan diekspor untuk negara Cina, Brazil, dan Myanmar.
“Sparepart-nya ini untuk negara tujuan baru yaitu Cina, Brazil dan Myanmar. Kami rasa ini bagian yang baik yang mana kita bisa tempuh dan kita bisa penetrasi dengan baik,” kata Lutfi dalam Konferensi Pers Trade Outlook 2021, Jumat (29/1/2021).
Komoditas kedua adalah logam dan produk logam dengan negara tujuan Turki, Cina, Emirat Arab dan Filipina. Kemudian komoditas karet dan produk karet untuk diekspor ke Cina, Australia dan Vietnam.
Kemudian yang terakhir adalah barang elektronik, yang akan didorong untuk dikirim ke Amerika Serikat, Australia dan Cina.
“Adapun dari target pertumbuhan ekspor nonmigas kita ke depan yaitu ke Cina,” jelasnya..
Dalam paparannya RI juga berupaya akan menaikan ekspor produk alas kaki ke Belgia, Cina dan Korea Selatan. Ada pula produksi kertas RI yang akan didorong untuk dikirim ke Cina, Taiwan dan Kuwait.
Kemudian ada pula makanan olahan yang diproyeksi akan dikirim ke Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Malaysia. Kemudian produksi produk kimia juga akan dikirim ke Nigeria, Pakistan, Australia dan Italia. Ada pula ekspor perhiasan akan ditingkatkan pengirimannya di 2021 ke Swiss, Australia dan Jepang.
Lutfi sempat menjelaskan mengenai potensi komoditas perhiasan. Komoditas ini menjadi andalan ekspor Indonesia di 2020. Perhiasan menempati urutan ke-5 pada ekspor nonmigas Indonesia dengan kontribusi sebesar 5,3 persen dengan nilai $8,2 miliar. Hampir 80 persen produk perhiasan diekspor ke Singapura, Swiss, dan Jepang. Pertumbuhan ekspornya juga positif, yakni mencapai 24,21 persen secara year on year.
“Perhiasan menjadi sektor penting karena merupakan sektor padat karya yang melibatkan banyak pengrajin dan usaha kecil menengah (UKM). Ekspor perhiasan yang maju menunjukkan besarnya kreativitas pengrajin Indonesia, termasuk juga dalam hal pemasarannya,” pungkasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto