Menuju konten utama

Kemenangan di Pilkada Tidak Mutlak Penentu Kemenangan Pilpres

Hasil Pilkada tidak mutlak menjadi tolok ukur peta kekuatan Pilpres 2019.

Kemenangan di Pilkada Tidak Mutlak Penentu Kemenangan Pilpres
Ilustrasi Kotak suara KPU. ANTARA News/Ridwan Triatmodjo

tirto.id - Hasil kemenangan Pilkada Serentak 2018 belum tentu merepresentasikan kemenangan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu disampaikan oleh Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).

Menurut Karyono, hasil Pilkada tidak mutlak menjadi tolok ukur peta kekuatan Pilpres 2019. Pasalnya, masyarakat cenderung memilih figur calon dalam Pilkada bukan partai politiknya.

“Masyarakat juga bergantung pada figur calon, bukan siapa yang maju dalam Pilpres nanti,” kata dia dalam diskusi “Peta Kekuatan Capres Pasca Pilkada Serentak”.

Berdasarkan hasil Pilkada tahun ini, lanjut Karyono, partai koalisi Joko Widodo yang menang di 15 provinsi pun bukan pertanda kemenangan mantan Wali Kota Solo itu di Pilpres mendatang. “Karena masih banyak hal yang harus dikaji lagi,” tutur dia.

Namun, tidak salah jika partai politik menjadikan kemenangan Pilkada sebagai cara untuk berhati-hati menentukan calon presiden dan wakilnya. Menurut Karyono, hasil perolehan suara bisa menjadi dasar untuk menentukan strategi.

Sementara itu, mantan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengatakan pemerintah masih memiliki tugas untuk mencerdaskan masyarakat sebagai pemilih calon.

Dia berpendapat, tidak hanya agenda Pilpres saja yang harus diberikan perhatian ekstra, namun juga bagi pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD.

Sosok dan kinerja juga tak bisa dipisahkan. Masyarakat perlu juga memahami tentang calon pemimpin tersebut dari sisi kemampuannya.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2018 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto