Menuju konten utama

Kemenag Waspadai Penularan Flu Arab ke Jamaah Haji Indonesia

Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus memantau potensi penularan MERS-CoV atau flu arab ke para jamaah haji asal Indonesia di Arab Saudi.

Kemenag Waspadai Penularan Flu Arab ke Jamaah Haji Indonesia
Petugas mengukur suhu tubuh jamaah haji Bengkulu dengan alat pengukur suhu tubuh saat kedatangan jamaah haji di Asrama Haji Provinsi Bengkulu, Rabu (21/9/2016). Pemeriksaan suhu terhadap 453 jamaah haji Bengkulu yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) III Sumatera Barat ini untuk mengantisipasi adanya virus MERS-CoV pada jamaah haji usai menunaikan ibadah haji 2016. ANTARA FOTO/David Muharmansyah.

tirto.id - Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi kesehatan para jamaah haji asal Indonesia di Arab Saudi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan pemantauan itu salah satunya mewaspadai potensi penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) atau Flu Arab ke para jamaah haji asal Indonesia.

"Mudah mudahan tidak ada jamaah haji yang terkena kasus ini. Sampai sekarang alhamdulillah belum ada," kata Lukman di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).

Lukman mengatakan Kemenag sudah mengimbau kepada para jamaah haji mewaspadai penularan MERS-CoV. Pasalnya, penyakit saluran pernapasan tersebut kerap menjangkiti jamaah haji akibat virus yang bisa ditularkan oleh kelelawar dan unta.

"Konsumsi makanan sehat, banyak istirahat dan terapkan pola hidup sehat sebagaimana mestinya. Apalagi di sana panas, banyak minum," kata Lukman.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek, pada Minggu (13/8/2017) kemarin, sudah mengingatkan agar para jamaah haji Indoensia segera mengikuti prosedur kesehatan dasar saat kerap bersin atau batuk.

Selain itu, menurut Nila, para jamaah haji Indonesia sebaiknya selalu memakai masker pelindung hidung dan mulut ketika berada di tempat keramaian. “Seperti di Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat lainnya," kata Nila.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, M Subuh menjelaskan kasus Mers-Cov masih terjadi di Arab Saudi secara sporadis. Seringkali kasusnya berupa infeksi nosokomial di kalangan petugas kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat pasien MERS-CoV.

Subuh mengingatkan agar para jemaah tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan meskipun belum terjadi penyebaran penyakit ini secara massif.

Baca juga artikel terkait HAJI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom