tirto.id - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menyatakan berencana mempertemukan sejumlah tokoh lintas agama Indonesia dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud saat pemimpin Kerajaan Arab Saudi dan rombongannya berkunjung ke Indonesia pada awal Maret mendatang.
"Satu pertemuan penting, raja akan bertemu secara khusus dengan tokoh-tokoh agama, sedang dipersiapkan dengan tokoh agama lain, ini kita upayakan agar bisa diwujudkan," kata Lukman di lingkungan Istana Presiden Jakarta, pada Senin (27/2/2017) sebagaimana dilansir Antara.
Lukman mengatakan Kemenag akan mendorong adanya dialog mengenai upaya untuk mengurangi pengaruh ekstremisme di pertemuan itu.
"Ini kita sedang upayakan agar ada dialog dengan upaya kita memiliki persepsi sama mengurangi ekstremisme. Bagaimana moderasi kita kedepankan sehingga agama betul-betul kita rasakan manfaatnya dari sisi positif dalam menata peradaban dunia. Tidak justru sebaliknya agama dijadikan alat atau dipolitisasi untuk tujuan tujuan pragmatis sekelompok orang saja," kata Lukman.
Meskipun demikian, menurut Lukman, topik mengenai upaya mengampanyekan pandangan agama yang moderat itu hanya gambaran umum saja. Ia mengaku belum bisa menjelaskan detail isi pertemuan tersebut.
Hingga kini, pertemuan itu masih dipersiapkan, baik terkait jadwal dan tempatnya, mengingat padatnya jadwal kunjungan Raja Salman di Indonesia.
Pertemuan antara Raja Salman dan Presiden Joko Widodo akan membahas penekenan kerja sama dalam 10 nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Di antara 10 kerja sama itu, ada sejumlah kerja sama yang berkaitan dengan urusan Kemenag, yakni terkait haji dan wakaf.
"Kaitannya dengan Kementerian Agama, peningkatan penyelenggaraan haji dan umroh, dan terkait wakaf yang akan kami intensifkan untuk pendidikan keagamaan, kebudayaan, dan khusus wakaf, ada khusus nota kesepahaman yang akan ditindaklanjuti dalam program yang lebih konkrit," jelas Lukman.
Mengenai wakaf, menurut Lukman, Arab Saudi lebih berpengalaman untuk menggunakan wakaf sebagai sarana mensejahterakan masyarakat luas karena teralokasi di sektor-sektor produktif. Dengan mengalokasikan dana wakaf di sektor produktif, manfaatnya lebih berkelanjutan.
"Pengalaman Arab Saudi lebih kaya dan kita lebih tahap 'charity' sedangkan kita belum produktif, jadi ini yang akan kita kembangkan ke depan agar wakaf bukan hanya untuk masjid, untuk sekolah, tapi juga usaha-usaha produktif sehingga nilai harta yang diwakafkan itu bisa lebih dirasakan oleh masyarakat luas," tambah Lukman.
Lukman juga berencana mengusulkan alternatif solusi pengurangan antrean keberangkatan jamaah Haji asal Indonesia, yakni selain penambahan kuota, kepada pemerintah Arab Saudi.
“Tidak tertutup kemungkinan juga kita akan menyampaikan terima kasih kita atas penambahan kuota tapi mengingat banyaknya antrian dan calon jamaah haji kami sampaikan usulan-usulan alternatif selain penambahan kuota agar WNI bisa lebih banyak yang bisa berhaji," ujar Lukman.
Kunjungan kenegaraan rombongan Raja Salman ke Indonesia berlangsung pada (1-9/3/2017). Rencananya, rombongan itu akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Jakarta dan Bogor pada (1-3/3/2017). Selanjutnya, mereka akan berlibur di Bali pada pada (4-9/3/2017).
Presiden Joko Widodo akan menerima Raja Salman dan rombongannya di Istana Bogor dan akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi kepada dia. Raja Salman juga direncanakan menyambangi Masjid Istiqlal Jakarta dan Gedung DPR/MPR RI.
Kunjungan tersebut merupakan momentum bersejarah karena pertama kali dalam 47 tahun belakangan. Kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia kali ini dilakukan pada 1970. Kali ini, Raja Salman memboyong rombongan sebanyak 1500 orang. Di antaranya ada 10 menteri, 25 pangeran dan sejumlah pengusaha asal negeri kaya minyak itu.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom