Menuju konten utama

Kemenag Pastikan 30% Komponen Katering Haji Produk Indonesia

Kemenag memastikan produk makanan Indonesia akan digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.

Kemenag Pastikan 30% Komponen Katering Haji Produk Indonesia
Jamaah calon haji mengikuti prosesi puncak haji di Mekkah, Arab Saudi, Kamis (7/7/2022). Jutaan umat muslim berkumpul di Padang Arafah untuk mengikuti prosesi haji 1443 H/2022 M yang memasuki fase puncak pada Jumat (8/7). ANTARA FOTO/Handout/Saudi Press Agency/pras/nym.

tirto.id - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief memastikan produk makanan Indonesia akan digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Hal itu seiring Kementerian Agama (Kemenag) dan Pemerintah Arab Saudi telah menyepakati kontrak katering jemaah haji di Jeddah Mekkah, Senin 17 April 2023.

"Tahun ini kita ingin agar bahan makanan yang digunakan untuk layanan katering jemaah haji kita adalah produk Indonesia. Kita cantumkan dalam kontrak kerja sama bahwa 30% dari komponen katering harus berupa produk Indonesia,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief melalui keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).

Tahap pelunasan biaya haji reguler dibuka hingga 5 Mei 2023. Pelunasan itu dibuka untuk 203.320 kuota. Terdiri atas 201.063 jemaah haji reguler, 685 pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 1.572 petugas haji daerah (PHD).

Pada tahun ini, sebanyak 201.063 kuota jemaah haji reguler terdiri atas jemaah lunas tunda, jemaah yang masuk alokasi kuota keberangkatan pada musim haji 2023, prioritas jemaah lanjut usia (lansia), serta jemaah dengan status cadangan.

Layanan katering akan disiapkan sekitar 76 dapur. Kemudian, terdapat 53 dapur akan melayani katering bagi jemaah selama di Makkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jemaah saat di Bandara Saudi.

“Kami akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain,” ucapnya.

Bersamaan penandatanganan kontrak kerja sama, Kemenag juga mempertemukan para importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering jemaah di Arab Saudi. Menurutnya, hal ini dilakukan agar para pihak bisa langsung saling berkomunikasi dan bersinergi.

Kepada para penyedia katering, Hilman berpesan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah. Menurutnya, kuota jemaah haji tahun ini kembali normal. Sehingga, setiap dapur harus melakukan langkah strategis dan antisipatif agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah.

“Tahun ini, kali pertama akan ada dua petugas haji yang bertugas mengawasi dapur katering, mulai dari proses penyiapan, distribusi, dan kelayakan. Ini belum ada di tahun sebelumnya dan dilakukan untuk memastikan layanan katering berjalan dengan baik,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait PRODUK MAKANAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Intan Umbari Prihatin