tirto.id - Orang tua Endar Prasetyo, salah satu pelaku teroris yang tertembak mati di Tuban ingin jenazah anaknya dipulangkan. Pihak kepolisan memastikan jenazah bisa dibawa pulang jika identitasnya telah dicocokkan dengan keluarga. Keluarga terduga teroris diberangkatkan ke Surabaya untuk diidentifikasi, hari ini, Senin (10/4/2017).
Seperti dikutip dari Antara, keberangkatan para keluarga tersebut menggunakan moda transportasi yang berbeda.Keluarga terduga pelaku asal Kendal dan Batang berangkat dengan menggunakan mobil. Sementara dua keluarga terduga asal Semarang berangkat menggunakan kereta api.
Ibu dari Endar Prasetyo, Murini (56) mengatakan dirinya tidak percaya jika anaknya, yang bekerja sebagai sopir rental adalah salah satu pelaku teroris yang tertembak mati dalam baku tembak dengan Tim Densus 88 di Tuban, Jawa Timur.
"Kami tidak percaya jika Endar Prasetyo tewas ditembak mati oleh Densus 88 karena Kamis [6/4/2017] hanya pamit bekerja, menyopir, untuk membawa rombongan ke Jatim," katanya.
Ia menolak jika Endar Prasetyo disebut sebagai pelaku teroris karena anaknya tidak pernah menunjukan perilaku yang aneh di kampung halamannya.
"Endar tidak pernah menunjukan perilaku aneh dan bergaul dengan masyarakat. Setelah anaknya lulus dari sekolah menengah kejuruan, dirinya bekerja sebagai sopir rental saja," katanya.
Kendati demikian, ia berharap pada polisi segera memulangkan jenazah anaknya untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Sebelumnya, enam terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan aparat di Tuban, Jawa Timur.
Para terduga teroris menyerang pos lalu lintas di Jenu, Tuban dengan menumpang mobil H 9037 BZ.
Empat dari enam terduga teroris tersebut berasal dari Jawa Tengah. Keempatnya adalah Satria Aditama warga Jalan Taman Karonsih Semarang, Yusdhistira Rostriprayogi warga Kabupaten Kendal, Endar Prasetyo warga Kabupaten Batang, dan satu orang berinisial RR warga Semarang Utara.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra