tirto.id - Keluarga besar Tan Malaka di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat berencana memindahkan dan memakamkan secara layak jenazah Tan Malaka yang ditemukan di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ke kota kelahirannya di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Tempat pemakaman itu dipilih, sesuai dengan adat di daerah setempat.
Direktur Tan Malaka Institute Sumbar, Yudilfan Habib Datuak Monti, kepada Antara, Kamis (17/11/2016) menyampaikan bahwa keluarga opimistis jenazah yang ditemukan di Kediri tersebut benar Tan Malaka. Hal itu berdasarkan cerita yang disampaikan pelaku sejarah, sehingga keluarga juga tidak ragu. Terlebih lagi, keluarga sudah mendapatkan tembusan terkait dengan kepastian makam Tan Malaka tersebut.
"Keluarga sudah tahu sejak tiga tahun lalu. Wafatnya Tan Malaka dalam keadaan duduk dan terikat, itu terungkap waktu dibongkar pertama kali untuk tes forensik," katanya.
Oleh karena kondisi pemakaman yang tidak layak bagi Tan Malaka saat ini, Yudilfan mengaku sedih sebab seolah-olah tidak ada tanggung jawab moral dari penyelenggara negara kepada pejuang kemerdekaan. Harusnya, daerah yang menjadi makamnya bisa dibangun, sehingga bisa menjadi tujuan wisata religi dan sejarah. Bahkan, ke depan dari penjuru dunia akan datang ke tempat tersebut.
Menurutnya di tempat yang baru nanti, keluarga sudah memastikan jenazah Tan Malaka akan mendapatkan tempat yang terbaik. Tan Malaka termasuk pemangku adat di daerah itu, dan keluarga besar ingin agar makamnya berada di tempat kelahiran.
Rencana keluarga itu, kata Yuldifan, juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Bahkan, Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan juga datang langsung ke Kediri, meninjau serta memastikan kondisi makam Tan Malaka tersebut.
"Kami ke Kediri dalam rangka penjajakan dan sebelumnya dari keluarga Tan Malaka punya keinginan untuk pemindahan makam ke Lima Puluh Kota (Kabupaten Lima Puluh Kota)," kata Ferizal.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris Setiawan mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait dengan rencana pemindaham makam Tan Malaka itu.
"Saya belum dapat tembusan informasi itu," kata Haris.
Tan Malaka merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Selama hidupnya beragam karya berhasil dibuat, termasuk Madilog dan Gerpolek. Kedua buku tersebut dinilai sebagai karya penting dari Tan Malaka.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH