Menuju konten utama

Kekeringan di Gunungkidul Meluas, BPBD Minta Tambahan 300 Tangki

BPBD Gunungkidul mengajukan dana tambahan untuk pengadaan 300 tangki air bersih dalam APBD Perubahan 2023.

Kekeringan di Gunungkidul Meluas, BPBD Minta Tambahan 300 Tangki
Petugas BPBD Kabupaten Cilacap saat menyalurkan bantuan air bersih bagi warga Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung. (ANTARA/HO-BPBD Cilacap)

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengajukan dana tambahan untuk pengadaan 300 tangki air bersih dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2023.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi mengatakan wilayah terdampak kekeringan meluas dan permintaan air bersih dari masyarakat tinggi.

Saat ini, jumlah stok air bersih yang tersisa 276 tangki dari 1.060 tangki yang disiapkan BPBD Gunungkidul.

"Tambahan pengadaan air bersih 300 tangki ini sebagai langkah antisipasi dan berjaga-jaga," kata Sumadi dikutip dari Antara, Jumat (27/10/2023).

Ia menjelaskan berdasarkan koordinasi dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD), APBD Perubahan 2023 ditetapkan pada November. Ia berharap sisa air 276 tangki mencukupi dan ada hujan, sehingga tidak ada permintaan distribusi air bersih dari masyarakat.

"Saat ini kami masih menunggu penetapan pengajuan anggaran karena ditetapkan pada November. Mudahan-mudahan stok air bersih bisa mencukupi sampai November nanti," katanya.

Sumadi mengatakan saat ini sebanyak 16 dari 18 kecamatan/kapanewon di Gunungkidul terkena dampak kekeringan. Sebagian besar masyarakat mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD atau pihak ketiga. Hal ini dikarenakan anggaran dropping air bersih dari kapanewon tersebut sudah habis.

Rata-rata permintaan air bersih dari kapanewon mencapai 16-20 tangki per hari. Sampai saat ini yang sudah disalurkan dari BPBD sebanyak 743 tangki, kapanewon sebanyak 2.777 tangki, dan pihak ketiga 216 tangki.

"Sekarang semua bantuan dari air bersih dari BPBD dan dari pihak lain," kata Sumadi.

Baca juga artikel terkait KRISIS AIR BERSIH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan