tirto.id - Ricardo Ronald, seorang wartawan media online law-justice.co diduga dipukul oleh Kasubid Humas Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Muhammad Isnaeni. Namun Kapuspenkum Kejaksaan Agung Hari Setiyono membantah kabar ini.
"Pemberitaan tersebut tidak benar," kata Hari ketika dikonfirmasi, Jumat (24/3/2020).
Peristiwa bermula pada Kamis (16/7) pekan lalu sekitar pukul 16.30 WIB, saat itu Hari bersama dengan Kabid Medmas M. Mijkrof dan Isnaeni berjalan kemudian berpapasan dengan Ronald di sekitar taman depan kantor Puspenkum. Ada beberapa wartawan lainnya di tempat itu, kemudian Hari menyapanya dan mengajaknya duduk di ruang tamu Puspenkum.
Ketika menuju lokasi, Isnaeni menepuk pundak Ronald sembari mengatakan reporter itu memuat berita salah karena tanpa klarifikasi, serta menanyakan alasan membuat berita tendensius.
Pihak Kejagung berpendapat, pemberitaan berjudul 'Klaim Bohong Kejaksaan Sita Aset Supersemar' di law justice.co telah menuduh institusi Adhyaksa. Mereka juga menanyakan mengapa artikel itu ditayangkan sebelum hari kesepakatan.
"[Ronald] akan diberikan data yang diminta Senin (27/4) sore," jelas Hari.
Namun redaksi media itu menerbitkan tulisan pada Sabtu (25/4), pukul 22.30 WIB. Hari menyatakan pihaknya kecewa dengan cara kerja Ronald yang tak penuhi janji serta mengutip informasi dari narasumber via sambungan telepon dan pesan WhatsApp tanpa izin.
Imbasnya, Isnaeni keberatan dengan pemberitaan dan pengutipan tanpa izin tersebut. Ronald berdalih karena tenggat waktu penulisan artikel. Ihwal berita tersebut, pihak Kejagung mempertimbangkan untuk melaporkannya ke Dewan Pers.
Sementara itu, versi Ronald adalah ia menanyakan kasus yang sedang ia kerjakan. Setelah memperkenalkan diri, Isnaeni diduga menghardiknya sambil menunjuk-nunjuk, "Oh, ini kamu yang kemarin, saya kan bilang nanti kasih data!" ujarnya sambil memukul pipi Ronald.
Sekitar pukul 16.25 WIB, Ronald diajak masuk ke ruang tamu Puspenkum. Isnaeni yang ada berada di belakangnya, memukul punggung Ronald yang menurutnya pukulan keras. "Jangan pukul, dong, Pak," katanya. Isnaeni, menurut Ronald juga menantangnya berkelahi. Peristiwa itu disaksikan oleh pegawai Kejagung dan wartawan lainnya.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto