Menuju konten utama

Kedua Kubu Dipisah Kawat Duri untuk Hindari Bentrok

Sidang kelima kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lebih ramai dari sidang sebelumnya. Untuk mengantisipasi bentrok antar dua kubu, Polisi telah membatasi jalan dengan kawat duri antara pendukung pro Ahok dan pendukung kontra Ahok. Kubu kontra Ahok berada di depan Gedung Arsip, sedangkan kubu pro Ahok berada di depan bumi perkemahan Ragunan.

Kedua Kubu Dipisah Kawat Duri untuk Hindari Bentrok
Ratusan pendemo dari FPI dan ormas islam lainnya menggelar aksi di depan Kantor Kementerian Pertanian tempat sidang kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Jakarta, Selasa, (10/1).Tirto.ID/Andrey Gromico.

tirto.id - Sidang kelima kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lebih ramai dari sidang sebelumnya. Untuk mengantisipasi bentrok antar dua kubu, Polisi telah membatasi jalan dengan kawat duri antara pendukung pro Ahok dan pendukung kontra Ahok. Kubu kontra Ahok berada di depan Gedung Arsip, sedangkan kubu pro Ahok berada di depan bumi perkemahan Ragunan.

Pada sidang kali ini, Polisi telah menyiapkan sekat berupa kawat berduri dan menutup jalan menuju Kementerian Pertanian dari arah RSUD Pasar Minggu.

“Nggak. Saya melihat ini bagian, prosedur keamanan dari pihak kepolisian. Tidak ada larangan kok untuk mereka menyampaikan orasi, menyampaikan pendapatnya, dan lain sebagainya. Jadi apa yang dilakukan oleh kepolisian ini, menurut saya – merupakan prosedur dan mekanisme keamanan biasa saja. Kita mendukung langkah kepolisian,” ujar Sudarto selaku Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan kepada Tirto.ID, Selasa (9/1/2017).

Pada aksi ini, relawan Ahok yang terdiri dari Bara Badja (Barisan Relawan Basuki-Djarot juga mengatakan hal yang senada. Felix Chandra Budiman selaku koordinator mengaku langkah pengamanan ini memang diperlukan. Pasalnya, minggu lalu, kubu Ahok-Djarot nyaris bentrok dengan kubu kontra Ahok karena mereka saling berpapasan.

“Minggu kemarin sempat terjadi bentrok. Karena kemarin kan jalur busway dibuka. Kubu FPI di sana, kita di sini. Jadi, mereka ngelewatin relawan (Ahok) – sempat bentrok. Kita pasang spanduk, ada yang dipukul. Jadi sempat terjadi kericuhan. Jadi polres Jakarta Selatan pasang sekat gini menghindari itu. FPI kan harus muter,” kata Felix.

Beda Gaya Kedua Kubu

Kedua kubu saling menyatakan dukungan dengan berorasi, menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah serta melakukan aksi teatrikal.

Kubu pro Ahok sendiri menyatakan dukungan pada pasangan Ahok-Djarot dengan berorasi. Namun, orasi kali ini juga disertai dengan iring-iringan lagu daerah, nasional, ataupun lagu populer. Pelbagai lagu dari Sumatera dan Jawa sempat diputar di saat tidak melakukan orasi. Hal ini untuk mengantisipasi suara dari para orator yang sudah terdengar mulai serak atau habis.

Kubu pro Ahok juga menyatakan akan tetap mengawal persidangan sampai dengan selesai. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan mereka atas Ahok yang sepenuh-penuhnya. Menurut Sudarto, semua pendukung merupakan warga Jakarta semuanya.

“Oh ini Jakarta semua! Boleh cek ini KTP satu-satu. Tidak ada yang luar Jakarta. Makanya saya katakan, ini berangkat dari kesadaran sendiri. Baik ini partai politik, pengusung, ataupun para relawan. Ini merupakan orang-orang yang mempunyai kesadaran penuh untuk menentukan pemimpin Jakarta ke depan,” ujarnya.

Dalam dukungan di kubu kontra Ahok, mereka menyuarakan pendapatnya dalam bentuk teatrikal ataupun silat BEKSI. Di samping itu, kubu kontra Ahok juga sudah menyiapkan 40 orator untuk mengisi waktu sampai dengan sidang selesai.

Lagu-lagu yang digunakan pun berbeda. Kebanyakan kubu kontra Ahok melantunkan lagu secara langsung ataupun rekaman. Kebanyakan lagu juga seperti yang diputar dalam aksi bela islam jilid 3 lalu :‘Al-quran Pedoman Kami, Al-quran Petunjuk Kami, Al-quran Satukan Kami’.

Hal ini untuk mengantisipasi waktu sidang yang lama seperti sidang minggu lalu. Salah satu relawan di kubu kontra Ahok juga mengatakan siap untuk mendukung acara ini sampai dengan selesai.

“Iya ini rencananya kita kawal sampai selesai. Karena kita kan memang tulus dari dalam hati untuk menindak penista agama,” ujar Adi sebagai relawan yang sehari-harinya berjualan nasi di kawasan Cengkareng.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 2.000 personel dikerahkan pihak kepolisian guna menjaga sidang perkara penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, yang digelar hari ini.

Baca juga artikel terkait AHOK atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri