Menuju konten utama

Kecelakaan Pesawat di Indonesia 2011-2021 Sebelum Sriwijaya Air

Daftar kecelakaan pesawat di Indonesia dari tahun 2011-2021 sebelum Sriwijaya Air SJ182.

Kecelakaan Pesawat di Indonesia 2011-2021 Sebelum Sriwijaya Air
Ilustrasi Pesawat Hilang. foto/IStockphoto

tirto.id - Pesawat menjadi salah satu moda transportasi yang keamanannya terjamin. Kecelakaan pesawat jarang terjadi, namun ada beberapa yang tak bisa dihindari.

Terbaru, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta menuju Pontianak mengalami hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat tersebut tercatat membawa 50 orang penumpang termasuk 7 anak-anak dan 3 bayi.

Sebelum jatuh, pesawat diperkirakan menukik tajam hingga akhirnya terjatuh, menghantam laut. Hingga kini, tim gabungan terus berupaya mencari korban dan puing-puing pesawat di laut untuk diidentifikasi.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga bahwa mesin pesawat Sriwijaya Air (SJ-182) masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air.

Daftar Kecelakaan Pesawat di Indonesia 2011-2021

Selain SJ-182, berikut daftar kecelakaan pesawat yang terjadi di Indonesia dalam satu dekade ini.

1. Merpati Nusantara 8968 (2011)

Merpati Nusantara 8968 yang membawa 25 penumpang jatuh dekat Bandar Udara Utarom, Kabupaten Kaimana, 7 Mei 2011. Seluruh penumpang tewas. Saat hendak mendarat, pesawat tersebut mengalami kecelakaan.

Pesawat ini jatuh dari ketinggian 15.000 kaki, sekitar 400 meter sebelum landasan 19 bandar udara tersebut.

Laporan dari KNKT via dephub menemukan, kesalahan pilot adalah kontributor terbesar dalam kecelakaan.

Pilot membatalkan pendaratan dan membelokkan pesawat ke arah kiri secara tajam dengan kemiringan yg sangat tinggi yaitu 38 derajat.

Hal itu juga diikuti dengan ketidakpatuhan pilot mengikuti prosedur normal untuk menarik Sirip sayap sehingga mengakibatkan pesawat kehilangan ketinggian secara cepat.

2. Nusantara Buana 823 (2011)

Nusantara Buana 823 jurusan Medan ke Kutacane jatuh pada pukul 07.41 WIB, 29 September 2011. Pesawat diduga kehilangan keseimbangan dan kemudian jatuh ke gunung akibat cuaca buruk.

Seluruh penumpang, 18 orang, meninggal dalam kecelakaan tersebut. Dilansir Antaranews, lokasi kecelakaan membuat korban sulit dievakuasi.

Akhirnya, tim penyelamat membuka lahan untuk membuat helipad, yang akan mengevakuasi korban dengan menggunakan helikopter.

3. Sukhoi Superjet 100 (2012)

Sukhoi Superjet 100, penerbangan demo yang awalnya ingin menujukkan kehebatan pesawat Sukhoi, diwartakan Sydney Morning Herald.

Pada 9 Mei 2012, Sukhoi terbang dengan membawa 45 orang di dalam pesawat tersebut termasuk 14 penumpang dari maskapai penerbangan Sky Aviation, dan tiga jurnalis Indonesia.

Sukhoi Superjet 100 menghilang dalam penerbangan demonstrasi yang berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Indonesia. Sehari setelahnya, reruntuhan Superjet Sukhoi terlihat di tebing di Gunung Salak, Jawa Barat.

4. AirAsia QZ8501 (2014)

Pesawat AirAsia QZ8501 tipe Airbus A320-200 jatuh di wilayah perairan selat Karimata sesaat setelah lepas landas pada 28 Desember 2014. Tidak ada korban selamat dalam kecelakaan tersebut.

Dilansir dari BBC, AirAsia QZ8501 tersebut membawa 162 orang dari Surabaya ke Singapura.

Pesawat dilaporkan hilang kontak setelah kurang lebih 40 menit lepas landas dari bandara Juanda. Puing-puing dan mayat ditemukan mengambang sekitar 16 km (10 mil) dari koordinat terakhir pesawat yang diketahui.

5. Trigana Air 267 (2015)

Trigana Air 267 (IL 267/TGN 267) menabrak Gunung Tangok dalam rute dari Jayapura ke Oksibil pada 16 Agustus 2015. Jumlah korban tewas mencapai 54 orang.

Pesawat dijadwalkan akan mendarat pada pukul 14.16 waktu setempat. Setelah 1 jam waktu yang ditentukan, pesawat tak juga mendarat setelah sempat kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara pada pukul 14.55 waktu setempat.

Serpihan pesawat tersebut ditemukan oleh penduduk desa setempat pada malam hari, tanggal 16 Agustus di Distrik 3 Okbape.

6. Lion Air 610 (2018)

Lion Air 610 terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang, hilang kontak pada 29 Oktober 2018, dilansir The Strait Times.

Pesawat mengangkut 181 penumpang (178 dewasa dan 3 anak) serta 6 awak kabin dan 2 pilot. Seluruh korban tewas.

Pesawat terbang ke arah barat sebelum berbelok ke timur laut, lalu jatuh di lepas pantai sekitar pukul 06.33 di sebelah timur laut Jakarta di perairan berkedalaman 35 meter di Tanjung Pakis, Karawang. Bangkai pesawat ditemukan di lepas pantai Laut Jawa.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PESAWAT atau tulisan lainnya dari Desika Pemita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Desika Pemita
Penulis: Desika Pemita
Editor: Dhita Koesno