Menuju konten utama

Kebijakan Pemerintah Soal Ba'asyir Tak Matang

Terkait pembebasan bersyarat Abu Bakar Ba’asyir tak matang, sehingga menimbulkan pro-kontra di kalangan internal kabinet.

Kebijakan Pemerintah Soal Ba'asyir Tak Matang
Abdul Rochim Baasyir, putra narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir usai mengunjungi ayahnya di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/1/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Kebijakan pemerintah terkait pembebasan bersyarat Abu Bakar Ba’asyir tak matang, sehingga menimbulkan pro-kontra di kalangan internal kabinet.

Kordinator Bidang Kampanye Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Arip Yogiawan menanggapi keputusan pemerintah terkait Abu Bakar Ba'asyir tidak terencana dengan baik.

"Kalau sekarang gagal lagi artinya dia tidak matang dalam mengambil keputusan ya," ujarnya saat di kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2019).

Apalagi menurutnya, kasus terkait Ba'asyir sangat sensitif, yakni mengenai tindakan terorisme. Sehingga perlu dipertimbangkan secara matang agar tak menimbulkan perdebatan antara Presiden Jokowi dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.

"Sepertinya dia [Jokowi] tidak matang kan seperti itu. Kemudian menimbulkan perdebatan di internal kabinet sendiri," ucap Arip.

Selain itu, kata Arip, pertimbangan presiden yang tidak matang juga menjadi pertanyaan besar di mata publik.

"Kalo tidak matang seperti ini kan publik juga bertanya-tanya. Ada yang pro dan kontra," ujar dia.

Ba'asyi belum bebas dari penjara meski wacana pembebasan bersyarat mengemuka. Kendalanya terletak pada keengganannya meneken dokumen kesetiaan kepada Pancasila dan NKRI.

Baca juga artikel terkait PEMBEBASAN ABU BAKAR BAASYIR atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hukum
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali