tirto.id - PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggandeng 20 perusahaan untuk meningkatkan operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Perusahaan tersebut nantinya akan menunjang berbagai aspek operasional KCJB.
“Kerja sama ini mencakup berbagai aspek layanan KCJB mulai dari penjualan tiket, sistem pembayaran, pengembangan kawasan dan aksesibilitas, integrasi moda transportasi, serta penerapan energi terbarukan,” kata General Manager (GM) Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry ketika dihubungi Tirto.id, Jakarta, Jumat (17/2/2023).
Dua puluh perusahaan itu diantaranya Bank Mandiri, Telkom, BRI, BNI, BJB, Nusatrip, Tiket.com, Traveloka, Voltras Travel, Pointer, Jaklingko, GoTo, Grab, Finnet, Xendit, Doku, OVO, PT Lanais, Indonesia Battery Corporation, dan Pertamina Power Indonesia.
Di sisi lain Rahadian menjelaskan pihaknya terus melakukan pengiriman Electric Multiple Unit (EMU) mulai dari daerah Cakung menuju rest area KM72 hingga ke Stasiun Tegalluar. Lalu, rangkaian jalur ketiga dan keempat juga sudah terkirim ke KM72.
“Pembangunan stasiun juga terus dilakukan bersama dengan pemasangan rel atau track laying. Pembangunan gedung-gedung stasiun terus dikebut untuk mengejar target operasi,” ujar Rahadian.
Menyoal harga tiket KCJB, Rahadian mengungkapkan harga yang ditetapkan dimulai dari harga Rp125.000 untuk rute terdekat. Sedangkan rute terjauh dijual dengan harga Rp250.000 pada tahap awal operasional.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Jasa dan Logistik Desty Arlaini mengatakan, pemerintah mendukung rencana percepatan proyek kereta cepat dan pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan karena proyek ini.
Ia menambahkan, fokus KCIC dalam persiapan operasional sejalan dengan arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
"Tentu saja kenyamanan penumpang dan manfaat positif bagi masyarakat di sekitar trase KCIC semakin diperhatikan oleh KCIC selaku pemilik dan operator kereta api cepat. KCIC tidak bisa melaksanakan ini semua sendiri tanpa adanya dukungan dari para mitra usaha," kata Desty.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat