tirto.id - Kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dikabarkan anjlok keluar jalur di area Cipada - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (18/12/2022). Kecelakaan tersebut menyebabkan empat tenaga kerja terluka.
Terkait hal itu, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry, menuturkan pihaknya sedang melakukan investigasi penyebab kejadian tersebut.
"Saat ini masih dalam investigasi pihak terkait, termasuk informasi empat tenaga kerja yang terluka," kata Rahadian dikutip dari keterangan tertulis yang dikutip Senin (19/12/2022).
Rahadian menjelaskan pihaknya akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menginvestigasi insiden tersebut. Tidak hanya itu pihaknya juga memastikan pekerjaan yang dilakukan kontraktor proyek mengimplementasikan aspek safety, security, health and environment.
"Kami memastikan pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB mengimplementasikan aspek Safety, Security, Health and Environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja," sambung Rahadian.
Lebih lanjut, dia menjelaskan para kontraktor pun akan berkomitmen terhadap aspek keselamatan diri seluruh pekerja sehingga risiko kecelakaan kerja dapat dihindari. Untuk diketahui jalur Cepat Jakarta-Bandung dibangun sepanjang 142,3 kilometer (km) dan melewati empat stasiun yakni Halim--Karawang--Padalarang-Tegalluar.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menyampaikan, progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah mencapai 91,70 persen hingga Desember 2022. Hal ini berdasarkan perhitungan nilai investasi aktual.
"Progres konstruksi sampai dengan Desember 2022 sebesar 91,70 persen berdasarkan perhitungan nilai investasi aktual yang telah dikeluarkan oleh kontraktor," kata Risal dikutip Antara, Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Risal mengatakan, proyek KCJB yang direncanakan dibangun sepanjang 142,3 kilometer (km) tersebut akan memiliki empat stasiun yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar, dan satu Depo di Tegalluar.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Intan Umbari Prihatin