tirto.id - Pemerintah berencana membuat kartu KRL khusus untuk golongan menengah atas atau tanpa subsidi. PT KCI menegaskan, penerapan rencana tersebut masih harus menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan.
Manager Humas PT Kereta Commuter Indonesia, Leza Arlan belum mengetahui rincian rencana pembuatan kartu khusus tersebut.
“Untuk dari berapa besarannya dan mekanismenya seperti apa masih belum tahu, masih menunggu arahan dari kementerian,” tutur Leza ketika dihubungi Tirto, Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Leza menambahkan, pihaknya belum mengetahui alasan spesifik dibalik pembagian jenis tarif menjadi dua yaitu tarif subsidi dan non subsidi.
“Untuk rencana pembuatan kartu dengan pemisahan golongan baik non subsidi maupun subsidi, kita belum tahu,” jelas Leza.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal menjelaskan, penggolongan sistem tarif KRL selanjutnya akan di data berdasarkan kemampuan penumpang. Hal ini agar subsidi tarif bisa tepat guna dan ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu.
"Jadi subsidi tepat guna nggak naik cuma kita pakai data di Kemendagri, yang kaya bayar sesuai harga aslinya cuma yang kurang mampu akan dapat subsidi. Memang tidak akan naik cuma subsidi tepat sasaran," tambah Risal.
Risal mengatakan, pihaknya akan terus mengkaji basis data apa saja yang akan dijadikan sebagai dasar pembeda tarif KRL tersebut. Untuk data yang diambil, kemungkinan adalah Data yang diambil dari Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
"Kita harapin nggak ribet deh, percaya data kita. (Pakai DTKS?) Bisa jadi, pokoknya data yang terbaik yang mana kita pakai," ujar Risal.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang